Paling beda tentunya lengan ayun belakang berikut posisi suspensinya.
Jika Panigale V4 sekarang pakai lengan ayun tunggal dengan suspensi di sisi samping atas, pada Panigale V4 2025 jadi seperti superbike pada umumnya, atau lebih tepatnya mirip Desmosedici di MotoGP, andalkan lengan ayun ganda.
Penerapan lengan ayun ganda ini bukan tanpa sebab, karena ternyata berdasarkan hasil pengujian Ducati, traksi roda jika pakai lengan ayun ganda akan lebih maksimal, terutama dalam posisi menikung tajam dan posisi motor sangat miring.
Posisi suspensi belakang sekarang pun jadi ke posisi biasa, yaitu di tengah meski terpasangnya tetap ke mesin. Karena mesin Panigale V4 terbaru tetap sebagai bagian dari sasis.
Berikutnya jika melihat desain bodi, juga berubah signifikan meski melihat sekilas tetap langsung paham kalau ini adalah Panigale.
Salah satu tujuannya untuk menurunkan coefisien drag, dan berhasil turun sebanyak 4%.
Baca Juga: Sukses Merahkan Candi Prambanan, Ducati Indonesia Catat Rekor MURI
Dari area depan, bagian “muka” berubah total dengan lampu utama yang menyipit, ditemani winglet tepat di sampingnya.
Pada bagian samping, lubang pembuangan udara dari radiator dibuat lebih lebar, sehingga lebih maksimal.
Nah uniknya ternyata desain lampu utama dan fairing terinspirasi dari Ducati 916 yang melegenda.
Bagaimana dengan mesin? Basis mesin masih sama dengan Panigale sebelumnya, 1.103 cc V4 DOHC Desmodromic 16 katup injeksi berpendingin cairan, tapi dioptimalkan dan bobot berkurang sekitar 1 kg.
Yang hebatnya meski sekarang sudah standar Euro 5+ yang sangat ketat, tapi tetap powerful.
Tenaga maksimal Panigale V4 2025 mencapai 216 hp di 13.500 rpm, torsi maksimal 120,9 Nm di 11.250 rpm.
Sementara itu bobot basah minus bahan bakar, untuk Panigale V4 S hanya 186 kg, ringan!
Panigale V4 2025 keluar dalam 2 varian, V4 saja atau Standard dan V4 S.
Beda keduanya yang utama yang V4 S pakai suspensi Ohlins elektronik, pelek forged aluminium dan aki lithium.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR