Lanjut ke mode Sport, masih dengan metode yang sama laju mobil terasa berbeda, semakin responsif.
Namun yang kami rasakan tidak ada entakan yang membuat penumpang kaget, tenaganya instan namun lembut.
Kemudian saat menuju ke arah Gunung Pancar, Sentul, Bogor kondisi jalan berubah. Perjalanan mulai dihadapkan jalur sempit dan menanjak.
Kadang sekali-kali saat berpapasan kami harus bergantian dengan mobil yang melaju dari arah berlawanan.
Namun hal itu bisa teratasi dengan visual kamera yang terpampang di layar control panel 15,6 inci.
Destinasi selanjutnya adalah Kopi Nako, yang kali ini saya menjadi penumpang belakang.
Kenyamanan tidak ada yang berubah, masih sama dengan jok yang empuk dan tebal.
Nah, yang kami cukup acungi jempol adalah bantingan suspensinya benar-benar terasa moderat dan cukup stabil saat kami duduk di belakang sekalipun.
Hal lain yang kami suka tingkat kekedapan kabin sangat senyap Sob, saat motor melintas di samping mobil, suasana di dalam kabin tetap sunyi.
Oiya sekedar info, saat memulai perjalanan pada layar HU Cloud EV tertera informasi baterai di angka 97%.
Nah setelah sampai finish di area parkiran Kopi Nako Kebon Jati, Bogor, pada layar HU tertera sisa baterai 64%.
Alhasil dari titik start di restoran Aroem di Petojo, Jakarta Pusat sampai finish membutuhkan daya baterai hanya 33% dengan jarak tempuh 145 Km.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR