Otomotifnet.com - Saat test drive Wuling Cloud EV dengan rute Jakarta-Bogor, Wuling Motors kasih kesempatan merasakan kenyamanan Cloud EV, mobil listrik yang tergabung pada ABC Stories (Air EV, Bingo EV dan Cloud EV).
Dalam satu mobil kami bersama 4 penumpang dewasa.
Pada sesi test drive kali ini kami berempat diberi kesempatan untuk bergantian sebagai driver.
Otomotifnet mengawali perjalanan sebagai penumpang depan.
Saat duduk sebagai penumpang depan di kabin Wuling Cloud EV yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 398,8 juta (OTR) Jakarta, saya dengan tinggi 165 cm cukup nyaman, berkat ditopang jok yang empuk ditambah ruang kaki cukup lapang.
Saat membantu mengoperasikan informasi soal mobil, juga masih cukup mudah menggapai head unit (HU).
Baca Juga: Jajal Rasa Berkendara Wuling Cloud EV Dari Jakarta - Bogor PP
Saat melaju di jalanan kota yang terbilang padat, pengendara terbantu fitur pendukung yang diaplikasikan pada Cloud EV, seperti Auto Vehicle Hold (AVH) yang tinggal pencet di layar HU bagian kanan bawah.
Fitur AVH ini memberikan kenyamanan dan keamanan ekstra saat berkendara stop and go di lalu lintas yang padat, kaki bisa rileks sejenak.
Ditambah dengan kamera 360” dengan tampilan jernih saat obyek mendekat bisa terpantau.
Kemudian saya kebagian di balik setir dari Sudirman Park menuju pintu tol Dalam Kota yang saat itu masih padat.
Setelah ketemu jalur yang benar-benar bebas hambatan, yang kami suka saat menjajal fitur keselamatan ADAS-nya.
Baca Juga: Di Event Ini, Beli Wuling EV Dikasih Banyak Promo Gratisnya
Salah satunya fitur Adaptive Cruise Control (ACC), yang cara pakainya agak unik nih Sob.
Pada tuas transmisi perlu ditekan ke bawah sebanyak 2 kali, sedangkan untuk mengatur kecepatan pakai switch pada lingkar kiri setir ke atas atau ke bawah.
Sedangkan saat menjaga jarak tekan ke kiri atau ke kanan.
Selain itu yang asyik saat menjajal pilihan drive mode, mulai dari Eco+, Eco, Normal dan Sport.
Langsung sengaja kami setting dari mode Normal dahulu, saat cruising di 60 km/jam lalu injak pedal secara dalam, mobil langsung bereaksi secara cepat.
Lanjut ke mode Sport, masih dengan metode yang sama laju mobil terasa berbeda, semakin responsif.
Namun yang kami rasakan tidak ada entakan yang membuat penumpang kaget, tenaganya instan namun lembut.
Kemudian saat menuju ke arah Gunung Pancar, Sentul, Bogor kondisi jalan berubah. Perjalanan mulai dihadapkan jalur sempit dan menanjak.
Kadang sekali-kali saat berpapasan kami harus bergantian dengan mobil yang melaju dari arah berlawanan.
Namun hal itu bisa teratasi dengan visual kamera yang terpampang di layar control panel 15,6 inci.
Destinasi selanjutnya adalah Kopi Nako, yang kali ini saya menjadi penumpang belakang.
Kenyamanan tidak ada yang berubah, masih sama dengan jok yang empuk dan tebal.
Nah, yang kami cukup acungi jempol adalah bantingan suspensinya benar-benar terasa moderat dan cukup stabil saat kami duduk di belakang sekalipun.
Hal lain yang kami suka tingkat kekedapan kabin sangat senyap Sob, saat motor melintas di samping mobil, suasana di dalam kabin tetap sunyi.
Oiya sekedar info, saat memulai perjalanan pada layar HU Cloud EV tertera informasi baterai di angka 97%.
Nah setelah sampai finish di area parkiran Kopi Nako Kebon Jati, Bogor, pada layar HU tertera sisa baterai 64%.
Alhasil dari titik start di restoran Aroem di Petojo, Jakarta Pusat sampai finish membutuhkan daya baterai hanya 33% dengan jarak tempuh 145 Km.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR