Otomotifnet.com - Syarat daftar QR Code BBM subsidi buat angkot (angkutan kota), kendaraan niaga, termasuk taksi. Harus mencantumkan dokumen tambahan.
Seperti diketahui mekanisme pembatasan BBM subsidi akan memakai QR Code agar penyalurannya bisa tepat sasaran.
Oleh karenanya, buat para pengusaha angkot, taksi, dan kendaraan niaga lengkapi dokumen agar lolos verifikasi QR Code Pertalite maupun solar subsidi.
Syarat daftar QR Code Pertalite dan solar subsidi yakni foto KTP, foto diri, foto STNK (tampak depan dan belakang), dan foto kendaraan tampak keseluruhan.
Serta foto kendaraan tampak depan nomor polisi.
Selanjutnya, pastikan semua dokumen yang diperlukan tidak terlipat, agar memudahkan dalam pendataan.
Tak lupa, seluruh dokumen agar dipastikan terbaca dengan jelas dan dikirim dalam format foto (jpeg).
Baca Juga: Buruan Daftar, Sudah Lebih 4 Juta Orang Terekam QR Code Subsidi BBM
Selain itu, pastikan foto yang diunggah resolusinya tidak pecah, artinya bisa memakai opsi resolusi tinggi agar memudahkan proses verifikasi.
“Bagi masyarakat pengguna Pertalite yang belum melakukan pendaftaran, diharapkan segera melakukannya untuk memastikan akses subsidi BBM yang tepat sasaran,” imbau Heppy Wulansari, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga.
Link registrasi QR Code BBM subsidi, dan informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website https://subsiditepat.mypertamina.id dan menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.
Masih menurut Heppy, hingga 2 September 2024, tercatat 4.122.358 nopol telah terverifikasi dan bertransaksi di SPBU menggunakan QR Code.
Saat ini pendaftaran QR Code berlaku untuk kendaraan roda 4. "Upaya ini dilakukan Pertamina Patra Niaga dalam rangkaian mewujudkan Subsidi Tepat,”
“Dan dukungan pada kebijakan Pemerintah untuk pengaturan pengguna BBM Subsidi ke depannya," terang Heppy, lewat pesan tertulis (2/9/2024).
Wilayah pendaftaran QR Code Pertalite dilakukan secara bertahap khusus kendaraan roda 4.
Baca Juga: Sabar Dulu, Motor Belum Wajib Daftar BBM Subsidi Pakai QR Code
Pendaftaran QR Code Pertalite kini difokuskan di wilayah Jawa, Madura, Bali (JAMALI), dan sebagian wilayah non-Jamali.
Yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu dan Kabupaten Timika.
"Diharapkan tahap 1 bisa tercapai 100% pada akhir September 2024. Sisanya akan dilakukan tahap kedua rencana paling cepat bulan Oktober-November 2024," sambung Heppy.
| Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR