Sebaiknya, mobil ditarik keluar dari genangan dan diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa air tidak masuk ke bagian-bagian yang vital.
Pemeriksaan sistem kelistrikan menjadi sangat penting setelah melewati genangan, terutama pada komponen seperti ECU (Engine Control Unit).
Komponen ini rentan rusak jika terkena air dan membutuhkan pengecekan segera untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Setelah melibas genangan air yang dalam, disarankan untuk membawa mobil ke bengkel guna melakukan pengecekan menyeluruh, termasuk pada kaki-kaki, sistem pengapian, dan saluran intake.
Dijelaskan oleh Bowo, Manager Bengkel Resmi Honda Bintaro, "Setelah mobil terendam banjir, selain tidak boleh menyalakan mesin, sebaiknya segera bawa mobil ke bengkel untuk diperiksa potensi kerusakan yang bisa terjadi,"
"Jangan biarkan terlalu lama hingga mobil mengering," beber Bowo, seraya menyarankan untuk melakukan beberapa langkah lanjutan.
Pertama, pastikan untuk memeriksa dan mengganti oli mesin, oli transmisi, serta semua cairan di ruang mesin. "Jika banjirnya cukup tinggi, ada kemungkinan air masuk ke dalam mesin atau bagian lain dan tercampur," ujar Bowo.
Selanjutnya, periksa filter udara dan intake manifold. "Kedua komponen ini perlu diperiksa apakah ada air yang masuk," tambah Bowo. Jika ditemukan ada air, komponen tersebut perlu diganti.
Terakhir, cek apakah mesin sempat terkena water hammer. "Jika pemilik sempat menyalakan mesin saat banjir, risiko terjadinya water hammer menjadi lebih tinggi," jelas Bowo.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Gejala Ban Kempis Mestinya Bisa DIrasakan Sopir
Jika genangan air bisa dihindari, sebaiknya mencari jalan alternatif untuk mengurangi risiko kerusakan. Ingat, mobil bukanlah perahu yang bisa mengambang di air.
Menghadapi genangan air dengan persiapan dan pengetahuan yang memadai, dapat mencegah masalah yang tidak diinginkan di musim hujan ini.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR