Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ingat Mobil Bukan Perahu, Ini Batas Aman Mobil Libas Genangan Air

Harryt MR,Andhika Arthawijaya - Rabu, 6 November 2024 | 20:00 WIB
Ilustrasi mobil terendam banjir sampai kabin
Kyn/Dok. OTOMOTIF
Ilustrasi mobil terendam banjir sampai kabin

Otomotifnet.com - Di musim hujan, genangan air di jalanan kerap menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh banyak pengemudi mobil.

Meski tampak sepele, genangan air bisa menjadi ancaman serius buat mobil, terutama bila dilewati tanpa perhitungan. 

Dalam situasi ekstrem, genangan air bisa menimbulkan kerusakan yang mahal pada mobil, bahkan sampai mengancam keselamatan pengemudi.

Lalu, seberapa tinggi batas aman genangan yang bisa dilintasi oleh mobil? 

Batas ideal untuk melewati genangan air adalah sekitar 10-15 cm atau setinggi setengah ban mobil. 

Pada ketinggian ini, resiko air masuk ke dalam mesin atau kabin relatif rendah. 

Namun, bila kedalaman air mencapai 30 cm atau sekitar setinggi bagian bawah pintu mobil, kemungkinan air menyusup ke ruang bakar, saluran intake, atau bagian kelistrikan mobil akan berpotensi jebol.

Air yang masuk ke mesin bisa memicu efek water hammer, yakni saat air terhisap masuk ke dalam ruang bakar, mengakibatkan kerusakan serius pada piston dan komponen lain dalam mesin.

Baca Juga: Tips Cerdas Pilih Oli untuk Mobil Hybrid, Ini Viskositas yang Tepat

Lanjut, selain memperhatikan kedalaman air, kecepatan mobil juga sangat penting saat melewati genangan. 

Mengemudi terlalu cepat saat melintasi genangan bisa menciptakan gelombang air yang besar dan mendorongnya ke bagian bawah mobil, termasuk ke ruang mesin. 

Untuk menghindari risiko tersebut, kecepatan aman saat melintasi genangan air sebaiknya tidak lebih dari 5-10 km/jam. 

Kecepatan yang rendah meminimalkan risiko air menerjang masuk ke mesin atau menembus celah-celah pada bagian bawah mobil.

Mobil yang memiliki ground clearance tinggi, seperti SUV atau pick-up, cenderung lebih aman melintasi genangan air. 

Lantaran jarak antara tanah dan bodi mobil yang lebih tinggi, komponen penting seperti intake udara dan sistem kelistrikan cenderung lebih aman dari potensi terkena air. 

Meski begitu, mobil jenis ini tetap tidak dianjurkan melintasi genangan yang dalam, terutama jika tidak ada kebutuhan mendesak.

Baca Juga: Lane Hogger Salah Satu Pemicu Kecelakaan Beruntun, Ini Penjelasannya

Lantas bagaimana jika terlanjur terjebak dalam genangan, hingga berdampak mobil mogok di tengah air? ada beberapa langkah pencegahan yang perlu dilakukan. 

Salah satu hal penting adalah tidak mencoba langsung menghidupkan mesin. 

Air yang mungkin sudah masuk ke sistem intake atau kelistrikan bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut jika mesin dipaksa hidup kembali. 

Sebaiknya, mobil ditarik keluar dari genangan dan diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa air tidak masuk ke bagian-bagian yang vital.

Pemeriksaan sistem kelistrikan menjadi sangat penting setelah melewati genangan, terutama pada komponen seperti ECU (Engine Control Unit). 

Komponen ini rentan rusak jika terkena air dan membutuhkan pengecekan segera untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.

Setelah melibas genangan air yang dalam, disarankan untuk membawa mobil ke bengkel guna melakukan pengecekan menyeluruh, termasuk pada kaki-kaki, sistem pengapian, dan saluran intake.

Dijelaskan oleh Bowo, Manager Bengkel Resmi Honda Bintaro, "Setelah mobil terendam banjir, selain tidak boleh menyalakan mesin, sebaiknya segera bawa mobil ke bengkel untuk diperiksa potensi kerusakan yang bisa terjadi,"

"Jangan biarkan terlalu lama hingga mobil mengering," beber Bowo, seraya menyarankan untuk melakukan beberapa langkah lanjutan. 

Pertama, pastikan untuk memeriksa dan mengganti oli mesin, oli transmisi, serta semua cairan di ruang mesin. "Jika banjirnya cukup tinggi, ada kemungkinan air masuk ke dalam mesin atau bagian lain dan tercampur," ujar Bowo.

Selanjutnya, periksa filter udara dan intake manifold. "Kedua komponen ini perlu diperiksa apakah ada air yang masuk," tambah Bowo. Jika ditemukan ada air, komponen tersebut perlu diganti.

Terakhir, cek apakah mesin sempat terkena water hammer. "Jika pemilik sempat menyalakan mesin saat banjir, risiko terjadinya water hammer menjadi lebih tinggi," jelas Bowo.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Gejala Ban Kempis Mestinya Bisa DIrasakan Sopir

Jika genangan air bisa dihindari, sebaiknya mencari jalan alternatif untuk mengurangi risiko kerusakan. Ingat, mobil bukanlah perahu yang bisa mengambang di air.

Menghadapi genangan air dengan persiapan dan pengetahuan yang memadai, dapat mencegah masalah yang tidak diinginkan di musim hujan ini.

Editor : Panji Maulana

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa