Menperin Agus berharap seluruh pelaku industri dapat menjaga stabilitas tenaga kerja agar dampak ekonomi tidak semakin meluas.
“Industri otomotif adalah tulang punggung perekonomian kita. Ketika industri ini stabil, banyak sektor lain yang juga terbantu,”
“Saya berharap semua pihak dapat bersama-sama mencari solusi untuk melewati tantangan ini tanpa harus mengorbankan para pekerja,” imbau Agus.
Seperti diketahui, penjualan mobil setiap bulan terus berada di bawah target, sehingga produsen harus menyusun strategi ekstra untuk meningkatkan daya tarik produk mereka.
Kondisi ini membuat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan tahunan dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit.
Namun, hingga akhir tahun, industri masih membutuhkan penjualan sekitar 150 ribu unit untuk mencapai target baru tersebut.
Baca Juga: Ngeri Kelas Menengah Terus Melorot, Dampaknya Diungkap Pakar Retail
Agus menyebutkan bahwa tantangan ini dipengaruhi oleh melemahnya daya beli masyarakat.
"Ada yang mengatakan ini karena masalah politik, menunggu pilpres. Saya kira itu bukan penyebab utama. Penyebab utamanya adalah kelesuan pasar, artinya daya beli masyarakat melemah," ujar Agus.
Menperin Agus juga menyoroti revisi target penjualan yang dilakukan Gaikindo dapat dimaklumi.
Namun, kondisi ini memberikan dampak besar terhadap perekonomian, terutama bagi ekosistem industri otomotif yang melibatkan banyak pihak, termasuk industri kecil menengah (IKM).
"Ekosistem backward dan forward linkage di industri otomotif sangat besar. Banyak sekali IKM yang terlibat dalam rantai pasok ini," beber Agus.
Ia juga mengapresiasi bahwa tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dari produk otomotif di Indonesia rata-rata mencapai 70 persen.
"Artinya, rantai pasoknya sudah bisa dipenuhi dari dalam negeri," imbuhnya.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR