Di 2015, 500 SMK Ditargetkan Punya Kelas Khusus Teknik Sepeda Motor Honda

Dimas Pradopo - Kamis, 4 Juni 2015 | 18:38 WIB

(Dimas Pradopo - )


Jakarta - Jumlah SMK binaan PT Astra Honda Honda (AHM) yang memiliki kurikulum teknik sepeda motor (TSM) Honda jumlahnya telah mencapai 343 dari Aceh sampai Papua. Lewat kurikulum ini diajarkan materi tentang perawatan sepeda motor Honda secara menyeluruh hingga teknologi terbaru didukung peralatan yang sesuai standar bengkel resmi AHASS, sehingga match antara kurikulum dengan kebutuhan skill di dunia kerja.

Meski telah cukup banyak, jumlah tersebut diakui Markus Budiman, Direktur HR, GA, IT PT AHM, baru 20 persen dari jumlah SMK di seluruh Indonesia. "Harapannya, kedepan presentasenya bisa sama seperti market share sepeda motor Honda," ungkapnya. Saat ini market share Honda ada di angka 60 persen.

"Sedang untuk tahun ini targetnya ada 500 SMK dan 50 SMK diantaranya akan diset menjadi tempat uji kompetensi untuk siswa TSM Honda. Sehingga memiliki sertifikasi yang diakui dunia industri. Untuk itu, guru-gurunya juga akan diuji kompetensinya," papar Handy Hariko, Senior Manager Technical Service Division PT AHM.

Ditemui disela gelaran Honda Technical Contest for Technical High School yang merupakan kompetisi uji kompetensi teknik sepeda motor Honda pada siswa SMK binaan PT Astra Honda Honda (AHM) hari ini (4/6), pria ramah ini menjelaskan jika program ini sudah berlangsung sejak 2010 dan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Dan tiap tahunnya, PT AHM menggelar kompetisi untuk mengadu skill siswa binaanya. Gelaran hari ini adalah yang keenam kalinya dan diikuti oleh 14.220 siswa dari 316 SMK. Dari 14 ribu siswa, diambil 37 siswa dalam sesi final dua hari ini (4-5/6).

Para siswa ini harus mampu menjawab materi tes kompetensi yang sudah disesuaikan dengan teknologi Honda terkini. Mulai dari test teori, praktik meja sampai debgan trouble shooting yang materinya tentang engine, frame dan injeksi bahan bakar

"Program ini adalah program strategis bagi AHM, tidak hanya merupakan kejiban sosial tapi mendorong pendidikan kejuruan yang match dengan dunia kerja. Baik bekerja sebagai mekanik honda, bekerja di pabrik honda dan pabrik lainnya hingga membuka peluang jadi usaha," jelas Markus Budiman. (otomotifnet.com)