Jakarta - Yamaha menawarkan motor dual purpose WR250R dengan harga Rp 93 juta. Harganya terbilang tinggi karena diimpor utuh dari Jepang. Lalu kenapa tak diproduksi di Indonesia agar lebih murah?
"Tak semua model bisa kami produksi di Indonesia. Investasi untuk memproduksi WR250R di Indonesia terlalu besar. Angka kalibrasi, investasi dan profit masih belum dapat," ungkap Yutaka Terada, Direktur Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Karena menurutnya untuk memproduksi sebuah model di Indonesia, angka minimal penjualan harus mencapai 10 ribu unit.
"Segmen WR250R sangat sempit, kami hanya menargetkan penjualan sekitar 30 unit sampai akhir tahun. Jadi kami masih pilih mengimpor dari Jepang ketimbang produksi sendiri," pungkasnya. (motor.otomotifnet.com)
"Tak semua model bisa kami produksi di Indonesia. Investasi untuk memproduksi WR250R di Indonesia terlalu besar. Angka kalibrasi, investasi dan profit masih belum dapat," ungkap Yutaka Terada, Direktur Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Karena menurutnya untuk memproduksi sebuah model di Indonesia, angka minimal penjualan harus mencapai 10 ribu unit.
"Segmen WR250R sangat sempit, kami hanya menargetkan penjualan sekitar 30 unit sampai akhir tahun. Jadi kami masih pilih mengimpor dari Jepang ketimbang produksi sendiri," pungkasnya. (motor.otomotifnet.com)