Lewat GT125 Garuda, Yamaha Ingin Kobarkan Semangat Nasionalisme

Dimas Pradopo - Senin, 18 Agustus 2014 | 11:04 WIB

(Dimas Pradopo - )



Bogor - Memang unik, pabrikan sepeda motor asal Jepang, Yamaha merilis motor bertemakan nasionalisme GT125 Garuda Special Edition. Lewat model ini, Yamaha berharap mampu kembali membakar semangat nasionalisme.

"Peran desain dari Indonesia makin signifikan. Kita coba apa yang khusus dari indonesia, tahun lalu batik dan tahun ini nasionalisme," buka Dyonisius Beti, Vice President Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

"Motor yang dipilih adalah GT125 yang paling bergengsi di segmen skutik dan pemakainya adalah kawula muda, kami ingin bangkitkan semangat nasionalisme dari anak muda," sambung pria ramah ini.

Dyonisius Beti juga menjelaskan, Yamaha meski bukan brand lokal Indonesia namun ingin menjadi semakin di depan mengangkat tema nasionalisme di kalangan generasi muda.

"Kita melihat Yamaha di Indonesia sudah 40 tahun dan merupakan bagian dari indonesia. Lapangan kerja 1 juta dari dealer suplayer leasing dan lain sebagainya. Produk boleh global tapi value added-nya apa buat Indonesia, local content nya sudah 94 persen bahkan jadi basis ekspor. Indonesia bukan hanya jadi pasar tapi juga jadi basis ekspor," jelasnya panjang lebar.

Konsep desain yang diberikan pada motor ini adalah "Garuda Fighting Spirit" yang mengekspresikan semangat perjuangan dan patriotisme terhadap Indonesia. Secara desain ada tiga ciri pada grafisnya.

Pertama adalah Garuda signature head, berupa siluet desain garuda di bagian bodi depan. Kedua adalah Garuda signature wing di bodi  belakang yang merepresentasikan kecepatan sepeti garuda yang hendak menyergap mangsanya.

Dan terakhir adalah Garuda carving mark, gragia ukiran garuda dari cerita Ramayana yang letaknya ada di bagian dalam grafis yang sudah ada. Untuk warna ada dua, Garuda Brave yang warna merah dan Garuda Glory dengan warna emas yang melambangkan kejayaan.

Sedang untuk harga jualnya, motor ini hanya lebih mahal Rp 100 ribu on the road Jakarta dibandingkan dengan versi standarnya.

"Target kami memang kecil hanya 20 ribu unit tapi kalau tidak dimulai, siapa yang akan menghargai nasionalisme," tutup Dyon. (motor.otomotifnet.com)