Semarang - Beginilah cara singkat yang dilakukan Yuli Setiawan bila merindukan unit Ducati Hypermotard. Enggak perlu nebus mahal-mahal unit motor impiannya itu.
Knalpot dibuat stereo, ngebas pula suaranya
Gafur, sapaan akrabnya menyebutkan ada 2 poin utama supaya tampil ala Ducati. Adanya aplikasi sasis tubular yang menjadi ciri khas Ducati rujukan, selain motor juga mesti jangkung. Berikutnya adalah aplikasi saluran gas buang yang cenderung menjulang ke atas.
"Saluran buang untuk menambah aksen saja dan enggak mau hanya satu saluran buang. Lebih jos kalau dua unit," kekeh Gafur yang dianggukin Yuli yang kelola bisnis dagang Soto Pojok di pasar Bulu, Semarang.
Alhasil 2 poin utama itu yang dihadirkan. Bahkan tanpa tanggung bro, coba pelototin! Racikan sasis tubular pada mainframe aslinya terlihat dari depan sampai belakang. Dicat merah pula biar mencolok. Bahannya hanya memanfaatkan pipa besi dengan diameter 2,7 cm, dengan ketebalan 2,5 mm.
Modelnya diklaim mirip motor rujukan. Teraplikasi dengan sistem knockdown. "Jadi bila bosen tinggal copot beres," potong Yuli yang biasa dipanggil Pincuk ini.
Jurus bikin jangkung cukup dengan ngakalin dudukan monosok buritan yang dinaikin sedikit. Kalau sokbreker depan dipaksa lebih jangkung dengan tambahan as sok depan 10 cm. Sedangkan sok buritan cukup diakalin dudukan monosoknya, yakni digeser 4 cm.
Nih dia tampang si pemilik Vixion Hypermotard. Spatbor depan tingkat bro, keren!
Lumayan nambah performa kok. Soalnya silincer juga sudah dibedah lebih plong," yakin lajang berusia 22 tahun.
Ups hampir lupa, lihat tuh spatbor depannya. Hasil kolaborasi antara milik Kawasaki ZX130 dan Ninja. Keduanya dipenggal dan dipasang seperti terlihat di foto. Diklaim ala Hypermotard. (otomotifnet.com)