Yamaha RX-Z, Juara Karena Perbesar Kompresi Bawah!

billy - Kamis, 8 Agustus 2013 | 11:02 WIB

(billy - )


Bermain di kelas Sport Tune up 140 cc 2-Tak menjadi andalan dari tim TRD TDC Pemburu Dollar asal Jakarta ini. Karena ketika bermain di kelas tersebut, motor Yamaha RX-Z yang menjadi senjatanya kerap catat waktu terbaik.

Dengan joki Bowo Samsonet, menjadi perpaduan yang sesuai. Karena karakter dari motor tersebut dipahami betul oleh sang joki. Di kelas itu, motor ini mampu mencetakkan best time 7,205 detik.

Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari racikan tangan Joseph Andi Murdiyanto, selaku mekanik tim. “Tenaga dari motor ini sudah cukup ngisi dari saat start. Ini bisa didapatkan dari modifikasi yang dilakukan di bagian kruk as,” beber Joseph sang peracik mesin.

Ubahan yang dilakukan pada bagian kruk as, bertujuan untuk memperkecil ruangan di bagian bawah piston. Sehingga kompresi bawah bisa semakin dipadatkan.

“Perlu diingat, pada motor 2-tak, kompresi tidak hanya terjadi pada ruang bakar yang ada di atas piston. Tetapi, kompresi terjadi juga di bagian bawah piston,” beber Andi sapaan akrab pria yang juga punggawa dari TRD Charenina Motor Salatiga, Jawa Tengah ini.

Untuk dapatkan pemampatan, pada ruang crankcase dilakukan dengan cara menambal bandul kruk as dengan timah. “Kruk as asli ditambal, mengikuti model ZX,” bebernya.

Dengan penambalan kruk as tersebut, menjadikan kompresi primer atau kompresi bawah semakin padat. Akhirnya, campuran bahan bakar dan udara yang termampatkan tersebut akan lebih cepat mengalir ke ruang bakar.

Selanjutnya, lubang-lubang pada silinder di desain ulang. Tujuannya untuk lebih memperlancar jalannya bahan bakar. “Terutama bentuk dari lubang exhaust didesain lebih menyerupai lubang exhaust dari motor Special Engine,” katanya lagi.

Tinggi lubang exhaust disunat menjadi 26,5 mm. Itu setelah diukur dari ujung silinder atas setelah kepala silinder dilepas. Sedangkan untuk lubang transfer, dibuat setinggi 43 mm.

Untuk mengimbangi bagian mesin yang telah mengalami koreksi, komponen pengapian juga coba disempurnakan. Memanfaatkan sistem pengapaian dari Yamaha YZ 125, dirasa mampu memberikan pembakaran yang lebih sempurna.

“Komponen pengapian seperti koil dan magnet pengapian diambilkan dari YZ 125. Itu karena part ini mempunyai pengapian yang lebih stabil,” yakin Andi. Untuk pemasangan sepul YZ 125, tidak serta merta bisa dipasang langsung. Perlu terlebih dahulu membuatkan adaptor dari plendes sebagai dudukan sepul di kalter.

Terakhir, rotor magnet dibubut untuk menyesuaikan derajatnya dengan kruk as. “Timing pengapian diseting di 14 derajat,” tutup mekanik yang memilih ramuan final gir 14/38 mata ini. (motorplus-online.com) 

DATA MODIFIKASI
Karburator: Keihin PWM 38
Membran: V-Force 4
Knalpot: AHM
Koil: Yamaha YZ 125
Sok depan: Honda Sonic