Hal tersebut diakui Bara Weda sang joki dari tim Marcelio Frogz VRG Yong Motor yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah. “Tenaga bawah halus tapi lewat 100 meter motor melesat bagai jet,” beber joki asal Semarang, Jawa Tengah ini.
Yong Mustofa dari Yong Motor Nano Nano ART yang bermarkas di Kemayoran, Jakarta Pusat, jadi otak dibelakang ngacirnya Mio ini.
“Untuk menjadikan motor matik melesat cepat, torsi mesin menjadi fokus pengerjaan,” beber Yong. Untuk menaikkan torsi, ditempuh dengan jalan memanjangkan langkah piston.
Karburator Keihin PE 20 mm di reamer jadi 34 mm, Magnet tetap standar untuk kail torsi besar, Knalpot bawa dari Thailand.
“Motor matik membutuhkan torsi yang besar untuk memulai awalan, disini peranan dari langkah piston yang disetting cukup panjang,” sambungnya.
Buat imbangi besarnya volume ruang bakar, klep in pakai diameter 34 mm, ex 30 mm. Klep diambil merek SPS yang punya diameter batang 5 mm. (motorplus-online.com)