Disaat penikmat balap berspekulasi dengan persaingan tim pabrikan Yamaha dan Honda, ternyata ‘nyelip’ satu pembalap yang tidak diperhitungkan merangsek ke barisan depan. Yaitu, Harlan Fadillah.
Seolah ingin menepis anggapan bahwa dirinya sudah ‘habis’ sebagai racer seeded nasional, pembalap tim Pertamina Enduro BRT Nissin ini finish di podium kedua ketika balap di Sirkuit Karting Sentul, Bogor, Jawa Barat, dua minggu lalu.
Keberhasilan Harlan di kelas Bebek 4-Tak 125 cc Tune Up Seeded, ternyata tidak lepas dari Sang Dalang yang berada di belakang layar. Yup, Tomy Huang. Faktor penentu, ada pada kompresi yang tepat dan pengapian yang pas.
“Jika tidak memakai bahan itu, mesin akan cepat panas. Apalagi bahan bakar memakai Pertamax Plus,” jelas Tomy Huang.
Sedangkan pada bagian pengapian, mengandalkan CDI BRT-Bintang Racing Team I-Max Super Pro yang dikombinasikan magnet Yamaha YZ125.
“Strateginya, pada lap 1 sampai pertengahan pakai map 34. Sedangkan pada lap pertengahan, map diturunkan di nomor 33 agar mesin tidak terlalu panas. Baru ketika menjelang dua lap terakhir, map dinaikkan kembali ke nomor 34,” beber pria yang motornya langsung dibeli tim lain di Sentul Kecil itu.
Meski bisa menepis bahwa dirinya belum habis, tetapi Dewi Fortuna belum berpihak padanya. “Di lap terakhir, persnelingnya turun sendiri. Padahal, podium pertama di depan mata,” keluh Harlan. Masih untung juara 2. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Master rem : Nissin
Cakram: Nissin
Sok belakang : Ohlins
Knalpot : R9