Yamaha V-ixion, Ubahan Pakai Pelat Oke Pakai Fiber Yes

billy - Jumat, 28 Desember 2012 | 10:10 WIB

(billy - )


Yamaha V-ixion tergolong besutan yang modifable, maksudnya motor batangan ini kerap jadi andalan buat dimodifikasi.  “Itu karena rangka sudah menganut model deltabox, buat modifikasi bergaya full fairing masuk banget,” jelas Wardoyo, builder dari G2C di bilangan Gandul, Cinere, Depok.

Makanya begitu disodorkan konsep Yamaha M1 oleh Wahid sang pemilik V-ixion, Wardoyo langsung mangut-manggut sambil pegang jenggotnya yang tipis itu. “Pokonya tampilan kayak Yamaha M1 yang dipakai di MotoGP,” urai Wahid yang memperlihatkan foto Yamaha M1 pada tabletnya.

Untuk rangka enggak banyak ubahan, hanya sub frame saja dibikin lebih tinggi biar posisinya lebih nungging khas besutan balap. Caranya melepas sub frame lama diganti dengan pipa baru yang berhubungan dengan deltabox. “Rangka belakang dibikin naik sekitar 5 cm,” lanjut builder asli Solo ini.

Kelar pengerjaan rangka, giliran proses kaki-kaki. Untuk sok depan tetap mengandalkan bawaan motor. Hanya lengan ayun belakang yang selanjutnya diolah agar tampilannya lebih kokoh layaknya Yamaha M1.

Arm belakang bawaan motor masih dipakai tapi dimensi dan bentuknya didesain ulang. “Saya pakai teknik kondom yang dibungkus pelat besi, sedangkan modelnya dibentuk seperti tampilan Yamaha M1,” lanjut Wardoyo yang menjejali kedua rodanya dengan pelek lebar produk variasi.

Kalau biasanya begkel G2C kadung dikenal spesialis bodi pelat, kayaknya bentar lagi bergeser. Kru G2C rupanya tidak hanya piawai menekuk pelat tetapi mahir juga membentuk serat fiber. Ternyata sudah beberapa kali merilis modifikasi  bodi pakai bahan fiber, V-ixion ini salah satu buktinya.

Mengandalkan bahan fiber pastinya bisa menekan biaya modifikasi. Tapi, memang ada kelebihan dan kekurangannya bila membandingkan kedua bahan itu.  Untuk detail bodi yang banyak tekukan masih lebih pas dengan bahan pelat. “Kalau customer datang selalau saya tawarkan pilihan bodinya ingin pelat atau fiber, terserah pilih mana,” urai Wardoyo.

Nah, buat kelir dan striping motor Wahid memutuskan untuk pakai grafis atau livery tim Yamaha MotoGP classic yang pernah dipakai Lorenzo saat ultah tim Yamaha yang ke-50 tahun. "Warna merahnya sengaja dibikin dominan sebab sesuai dengan kelir pada STNK biar aman aja di jalan," tutup Wahid yang lebih pede pakai knalpot racikan G2C.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Bridgestone 110/70-17
Ban belakang: IRC 140/70-17
Cakram belakang : Suzuki Satria FU
Lampu depan: Proyektor
G2C: 0813-8057-1391