Komparasi Knalpot Racing Pulsar 200NS, Adu 4 Merek Sekaligus!

Billy - Jumat, 24 Januari 2014 | 11:01 WIB

Komparasi Knalpot Racing Pulsar 200NS, Adu 4 Merek Sekaligus! (Billy - )

OTO-Banar
Komparasi Knalpot Racing Pulsar 200NS, Adu 4 Merek Sekaligus!
Jakarta - Meski Kawasaki Bajaj Pulsar 200NS sudah mengaspal di Tanah Air sejak Juni 2013 lalu, tapi urusan part afteramarket pendongkrak performanya bisa dibilang belum banyak di pasaran. Namun kalau mas bro berencana upgrade performanya dengan aplikasi knalpot aftermarket, kini sudah ada beberapa pilihan.

Penerus gas buang yang dimaksud adalah; CLD, Jet Up, SKR dan RX8. Semua didesain model slip on (2 pieces). Nah, biar enggak penasaran seberapa besar pengaruhnya pada performa tunggangan berdapur pacu 200 cc ini, dites di atas mesin dynamometer DYNOmite milik bengkel Ultraspeed Racing (USR) di Jl. Panjang No.1 Kebon Jeruk, Jakbar.

Kondisi standar sebelum aplikasi knalpot aftermarket, power puncaknya 22,30 dk/9.900 rpm dan torsi maksimalnya 17,21 Nm/8.400 rpm. Penasaran dengan hasil tes keempat knalpot di atas, berikut uraiannya.
OTO-Banar
Komparasi Knalpot Racing Pulsar 200NS, Adu 4 Merek Sekaligus!

1. RX8
Bentuk silencer knalpot ini paling menarik, karena didesain model trioval. Bahan dasarnya stainless steel Japan. Sedangkan silencer end caps terbuat dari plastic abs. Diameter lehernya 38 mm di bagian luarnya, sedangkan diameter dalam 36 mm.

Oleh gerai USR, penerus gas buang ini dibanderol Rp 1,5 juta. Hasil tes menunjukkan power maksimalnya 22,33 dk/9.900 rpm dan torsinya 17,62 Nm/8.200 rpm. Tenaga mulai meningkat di putaran mesin 7.200 rpm hingga 8.900 rpm. Penambahan powernya 0,03 dk dan torsi nambah 0,41 Nm.

2. Jet Up
Penerus gas buang ini juga berbahan full stainless dengan silencer berbentuk bulat dengan panjang 30 cm. Bagian lehernya terdiri dari 2 step dengan diameter pipa; 35,5 mm dan 49 mm. Karena mengandalkan las argon, hasil lasan rapi dan kuat.

Oleh gerai Dodo Motor (DM) yang beralamat di Jl. Ciledug Raya No. 11, Ciledug, Tangerang, knalpot ini dibanderol Rp 1,1 juta. "Meski model racing, tapi suaranya enggak berisik kok. Mulai teriak, seiring putaran gas," ucap Dodo, penggawang DM.

Power puncaknya 22,38 dk/9.800 rpm dan torsinya 17,94 Nm/8.100 rpm. Dari grafik, tenaga mulai meningkat dari putaran mesin 6.800 rpm hingga 9.800 rpm. Peningkatan powernya 0,08 dk dan torsinya 0,73 Nm.

3. CLD
Knalpot CLD tipe C-3 ini berbahan full stainless yang pada bagian lehernya terdiri dari 2 step dengan diameter pipa; 35,5 mm dan 49 mm. Lasannya terlihat rapi, karena mengandalkan las argon. Sedangkan silencer-nya berbentuk oval dengan panjang 25 cm.

"Saya banderol Rp 1,25 juta. Tapi kalau mau silencer model lain atau lebih panjang, kita juga ready stock," tawar Royadi, empunya Ray Motor (RM) di Jl. Abdul Latief No.48 Serang, Banten.

Hasil dyno, power maksimalnya 22,37 dk/9.800 rpm dan tosi puncak 17,87 Nm/8.100 rpm. Ada kenaikan power 0,07 dk dan torsinya 0,66 Nm. Power dan torsi mulai naik dari putaran mesin 6.800 rpm - 9.800 rpm.

4. SKR
Penerus gas buang ini bagian lehernya berbahan pipa seamless yang terdiri dari 4 step; 35 mm, 38 mm, 40 mm dan 45 mm. Sedangkan silencer-nya berbahan aluminium berbentuk bulat dengan panjang 25 cm berwarna hitam.

"Harganya enggak begitu mahal kok bos, yakni Rp 450 ribu. Kalau hasilnya mau lebih optimal, sebaiknya seting ulang karburator dengan menaikkan main jet 1-2 step," tawar Gondrong, penggawang SKR di Jl. Raden Fatah No.90 Pasar Lembang, Ciledug, Tangerang.

Dari hasil tes terlihat power puncaknya tercatat 22,33 dk/9.700 rpm dan torsinya 17,64 Nm/8.100 rpm. Powernya hanya bertambah 0,03 dk dan torsinya 0,45 Nm. Dari grafik terlihat power dan torsinya meningkat di putaran menengah, yakni dari putaran mesin 700 rpm - 9.000 rpm.

Kesimpulan

"Peningkatan power dan torsinya tidak signifikan karena campuran bahan bakar dengan udara terlalu kering. Tapi keempat knalpot ini cukup responsif. Masing-masing knalpot, mencapai pick power lebih cepet dibanding standarnya. Semua mesti seting ulang karburator agar hasilnya lebih nendang lagi," tutur Freddy A Gautama, empunya USR sekaligus operator dyno. (motor.otomotifnet.com)