First Ride Vespa 946, Tampang Keren Performa Smooth

billy - Kamis, 21 November 2013 | 15:52 WIB

(billy - )


Untuk pasar Indonesia hanya 51 unit dengan harga Rp 146 juta OTR Jakarta
Jakarta - Pertengahan September lalu PT Piaggio Indonesia (PI) meluncurkan Vespa 946, skutik bertampang klasik yang dijual terbatas dan sangat mahal. Untuk pasar Indonesia hanya 51 unit dengan harga Rp 146 juta OTR Jakarta. Sayangnya PT PI tak penyisakan unit untuk test ride. Maklum sih, pinjam yang regular seperti Vespa LXV aja susah, apalagi yang limited edition.

Beruntung ada pemilik yang berbaik hati meminjamkan, sayang beliau enggan terkenal, yang jelas customer dari bengkel spesialis Vespa, Bellissimo di BSD City, Tangerang. Makasih ya Bos sudah ngasih kesempatan mencoba.

 
Tuh panel instrumennya elegan dan modern kan?
Yuk langsung menuju unit berwarna putih dengan jok merah maroon itu. Tampangnya enggak perlu dibahas lagi, keren deh pokoknya, kental nuansa jadul tapi modern!

Duduk di atas joknya, bagi Tester OTOMOTIF yang berpostur 173 cm 65 kg ternyata sedikit jinjit di bagian tumit. Joknya punya tinggi 805 mm, dengan ujung cukup sempit jadi tak terlalu ngangkang saat berhenti. Saat diduduki terasa busa sangat tipis, jalan lama pasti panas tuh.

Mau isi bensin? Nih ada di bawah jok, plus ada kotak imut
Posisi duduknya santai malah berkesan nangkring, karena setang dan jok tinggi lalu dek rendah. Kaki jadi berasa sangat lega, luas banget tuh areanya. Jok kendati menggantung dan sempit, masih bisa boncengan kendati harus mepet rider.

Putar kontak nuansa elegan dan modern terlihat dari panel instrumen, dari pendaran biru dari layar digitalnya. Saat jalan panel yang nyempil di atas batok lampu itu terasa jauh, namun angka spidometer yang besar menjadikannya tetap mudah dibaca.

Di setang kanan ada tombol mode, untuk memindah odometer, tripmeter dan jam. Oh iya, sakelar engine off dan lampu jauh-dekat terasa begitu jauh, susah diraih jempol.

 Rem empuk dan pakem, apalagi ada ABS dan ASR traction control. Mesin smooth, memang sih enggak perlu ngebut
Begitu tombol starter dipencet, mesin 125 cc 3 klep SOHC injeksi langsung menyala. Saat stasioner getaran terasa sampai setang, namun setelah jalan halus. “Semoga saja seterusnya begitu, jangan sampai seperti LX yang masuk 500 km CVT getar,” ujar si empunya. Iya lah, harga mahal kualitas harus bagus dong.

Bagaimana performanya? Memang belum sampai buka gas pol, lantaran masih inreyen jadi sang pemilik mewanti main halus saja. Tapi bisa dirasakan tergolong smooth. Ya maklum lah tenaga maksimal cuma 11,4 dk/8.750 rpm dan torsi 9,6 Nm/7.750 rpm. Lagi pula naik tunggangan keren enaknya memang jalan santai saja, enggak perlu ngebut kan?

 
Deknya lega banget, rider tinggi pun kaki enggak akan mentok
Handling terasa begitu enteng, enak diajak bermanuver. Satu hal yang unik suspensi belakang, monosoknya tiduran dengan link dan punya 4 setelan preload. Sistem rem tergolong pakem dan handel empuk, enggak bagel kayak Vespa LX atau S. Makin mantap karena ada sistem ABS dan traction control.

Usai sesi foto kebetulan jalanan mulai gelap, wuih pancaran sinar lampu utama yang pakai LED terlihat istimewa, terang-benderang!

Minat? Konon sih sudah habis. (motor.otomotifnet.com)