OTO-OCT
Pilah-Pilih Limbah Moge, Teliti Sebelum Membeli
Jakarta - Awal tahun 2000 lalu, dunia modifikasi motor mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Di mana ubahan-ubahan yang ditampilkan para modifikator, mengacu pada motor-motor sport yang beredar di luar negeri.
Dengan bahan dasar motor sekelas Honda Tiger, tak ayal membutuhkan kaki-kaki yang lebih besar agar bisa bergaya moge. Alhasil, kebutuhan akan kaki-kaki copotan moge meningkat dengan pesat.
Copotan kaki-kaki yang dimaksud dari sok depan baik yang teleskopik maupun upside down, swing arm, monosok, pelek dan pada sistem pengereman seperti kaliper.
“Sampai sekarang meski sudah masuk era motor berkapasitas mesin 250 cc dengan as sok depan yang besar, kebutuhan akan limbah moge tidak berkurang."
"Bahkan bertambah enggak hanya untuk motor tipe sport saja, pemain trail juga banyak belanja limbah kaki-kaki khusus trail,” papar Akip dari Kips Motor di Kebon Kacang, Jakpus.
Untuk proses pembelian, sudah biasa kalau konsumen percaya dengan apa yang direkomendasikan oleh modifikator. Artinya jarang pemilik motor tahu kondisi real copotan limbah yang dibeli, tahu-tahu sudah terpasang di motor.
Kalau konsumen mau pilih sendiri ke gerai penyedia limbah, bisa enggak ya? Seperti toko-toko penyedia spare-part lainnya, tentu konsumen bisa datang dan pilih sendiri part yang hendak dibeli.
“Asal tahu aja, hal-hal apa yang perlu diperhatikan kalau hendak menebus limbah. Namanya juga barang bekas, jadi perlu teliti sebelum membeli,” papar Rudy ‘Alay’ dari dirtbike 234 Motor di Cinere, Depok yang banyak pasang limbah trail ke motor konsumennya.
Seperti ini nih, tips & trik pilah-pilih limbah moge maupun trail.
Sok Depan
Part copotan bagian ini, terdiri menjadi 2 jenis. Model lawas biasanya sok bagian depan modelnya teleskopik dan sedangkan yang umur produksinya lebih muda, sudah upside down.
Soal harga yang dipasang oleh gerai penjual limbah, tentunya lebih mahal yang model upside down. “Tapi untuk urusan cara memilihnya, enggak berbeda antara ke-2 model tersebut,” papar Akip.
Cukup perhatikan saja bagian batang soknya, apa terdapat luka atau masih mulus. Kalau ada luka baret di bagian as sok, lebih baik cari pilihan yang lain.
Dengan kondisi seperti itu, dipastikan kebocoran yang bakal terjadi pada sok tersebut enggak bisa diperbaiki. “Kalau rembesan oli sok karena sil yang rusak, lebih mudah diperbaiki,” kata Alay.
Swing Arm
Kalau swing arm bawaan moge, secara fisik lebih banyak yang terlihat mulus-mulus saja. Beda dengan swing arm bawaan trail, yang kemungkinan besar ada yang lecet akibat tergores batu atau lainnya.
Memang hal tersebut besar kemungkinan bisa terjadi pada swing arm bawaan motor trail. Lecet atau tergores oleh batu, jangan jadi kendala untuk hunting limbah swing arm.
Maksudnya goresan-goresan yang kemungkinan besar bisa terjadi pada swing arm, enggak menurunkan fungsi pakainya. Memang makin mulus barangnya, makin bagus secara penampilan.
Part yang ada pada swing arm, seperti bushing maupun karetnya kemungkinan kering dan kalau dipasang akan mengeluarkan bunyi-bunyian. Untuk kendala yang satu ini, banyak bengkel yang bisa melakukan repair.
Monosok
Ada per, tabung dan batang sok yang jadi part utama pada bagian monosok. Dari ke-3 bagian tersebut, 1 hal yang perlu diperhatikan sebelum membawa pulang monosok.
Pastikan bahwa batang soknya mulus alus enggak ada baret. Bikin performa menurun karena bocor dan punya kecenderungan enggak bisa diperbaiki. “Ada yang bilang bisa di hardchrome, tapi sampai saat ini belum ada yang mau merekomendasikan proses perbaikan seperti itu,” jelas Akip.
Tatakan ban moge, banyak dipilih karena ukurannya yang lebar. Dengan dipadukan ban yang ukurannya lebar, membuat tongkrongan motor jadi lebih gagah.
Namun banyak limbah pelek yang masuk ke Tanah Air, fisiknya sudah berubah. “Bagian bibir peleknya ada yang peyang,” ungkap pria yang jadi pemain lawas untuk urusan menyediakan limbah moge.
Bila menemukan hal yang seperti itu, jangan galau terlebih dahulu. Pasalnya ada beberapa tempat yang bisa dituju, bila bibir peleknya yang peyang. Baru kalau bagian tengah peleknya yang bengkok akibat tabrakan fatal, alihkan pandangan ke part yang lainnya. Kerusakan pada bagian tengah pelek, enggak bisa diperbaiki.
Hendak merumahkan kaliper standar dan menggati dengan copotan moge? Jangan khawatir, kemungkinan besar piston macet jadi masalahnya. Kalau sudah seperti ini, tinggal bersihkan bagian piston yang karat dengan cairan penetran dan jajal lagi. (motor.otomotifnet.com)
Untuk proses pembelian, sudah biasa kalau konsumen percaya dengan apa yang direkomendasikan oleh modifikator. Artinya jarang pemilik motor tahu kondisi real copotan limbah yang dibeli, tahu-tahu sudah terpasang di motor.
Kalau konsumen mau pilih sendiri ke gerai penyedia limbah, bisa enggak ya? Seperti toko-toko penyedia spare-part lainnya, tentu konsumen bisa datang dan pilih sendiri part yang hendak dibeli.
“Asal tahu aja, hal-hal apa yang perlu diperhatikan kalau hendak menebus limbah. Namanya juga barang bekas, jadi perlu teliti sebelum membeli,” papar Rudy ‘Alay’ dari dirtbike 234 Motor di Cinere, Depok yang banyak pasang limbah trail ke motor konsumennya.
Seperti ini nih, tips & trik pilah-pilih limbah moge maupun trail.
OTO-OCT
Pilah-Pilih Limbah Moge, Teliti Sebelum Membeli
Part copotan bagian ini, terdiri menjadi 2 jenis. Model lawas biasanya sok bagian depan modelnya teleskopik dan sedangkan yang umur produksinya lebih muda, sudah upside down.
Soal harga yang dipasang oleh gerai penjual limbah, tentunya lebih mahal yang model upside down. “Tapi untuk urusan cara memilihnya, enggak berbeda antara ke-2 model tersebut,” papar Akip.
Cukup perhatikan saja bagian batang soknya, apa terdapat luka atau masih mulus. Kalau ada luka baret di bagian as sok, lebih baik cari pilihan yang lain.
Dengan kondisi seperti itu, dipastikan kebocoran yang bakal terjadi pada sok tersebut enggak bisa diperbaiki. “Kalau rembesan oli sok karena sil yang rusak, lebih mudah diperbaiki,” kata Alay.
Swing Arm
Kalau swing arm bawaan moge, secara fisik lebih banyak yang terlihat mulus-mulus saja. Beda dengan swing arm bawaan trail, yang kemungkinan besar ada yang lecet akibat tergores batu atau lainnya.
Memang hal tersebut besar kemungkinan bisa terjadi pada swing arm bawaan motor trail. Lecet atau tergores oleh batu, jangan jadi kendala untuk hunting limbah swing arm.
Maksudnya goresan-goresan yang kemungkinan besar bisa terjadi pada swing arm, enggak menurunkan fungsi pakainya. Memang makin mulus barangnya, makin bagus secara penampilan.
Part yang ada pada swing arm, seperti bushing maupun karetnya kemungkinan kering dan kalau dipasang akan mengeluarkan bunyi-bunyian. Untuk kendala yang satu ini, banyak bengkel yang bisa melakukan repair.
OTO-OCT
Pilah-Pilih Limbah Moge, Teliti Sebelum Membeli
Ada per, tabung dan batang sok yang jadi part utama pada bagian monosok. Dari ke-3 bagian tersebut, 1 hal yang perlu diperhatikan sebelum membawa pulang monosok.
Pastikan bahwa batang soknya mulus alus enggak ada baret. Bikin performa menurun karena bocor dan punya kecenderungan enggak bisa diperbaiki. “Ada yang bilang bisa di hardchrome, tapi sampai saat ini belum ada yang mau merekomendasikan proses perbaikan seperti itu,” jelas Akip.
OTO-OCT
Pilah-Pilih Limbah Moge, Teliti Sebelum Membeli
Pelek
Namun banyak limbah pelek yang masuk ke Tanah Air, fisiknya sudah berubah. “Bagian bibir peleknya ada yang peyang,” ungkap pria yang jadi pemain lawas untuk urusan menyediakan limbah moge.
Bila menemukan hal yang seperti itu, jangan galau terlebih dahulu. Pasalnya ada beberapa tempat yang bisa dituju, bila bibir peleknya yang peyang. Baru kalau bagian tengah peleknya yang bengkok akibat tabrakan fatal, alihkan pandangan ke part yang lainnya. Kerusakan pada bagian tengah pelek, enggak bisa diperbaiki.
OTO-OCT
Pilah-Pilih Limbah Moge, Teliti Sebelum Membeli
Kaliper