Jakarta – Memasuki musim penghujan kali ini, beberapa hal wajib dipersiapkan pengendara motor pada tunggangan kesayangannya. Pasalnya, banyak komponen yang ternyata nggak tahan terhadap hujan lho.
Paling simpel pakai cairan WD-40. Dengan zat tadi, air dan lumpur ogah lama nempel. Oh bisa juga semprotkan ke bagian rentan lainnya semisal baut aki atau sambungan kabel.
“Nggak kalah penting memasukkan sealan, zat tahan air untuk beberapa zona semisal sambungan kabel, soket khususnya kabel berarus positif,” wanti Tomy Huang, bos CDI Bintang Racing Team.
Soket CDI merupakan daerah yang banyak diserang air termasuk penutup sekring, relay starter, soket lampu. Kalau nggak ada sealant bisa pakai lilin. Ada baiknya dicek seksama pada semua kabel. Siapa tahu ada yang terkelupas? Bisa ditutup rapi pakai isolasi atau dibungkus kantung plastik saat darurat lantas dibakar sedikit agar plastiknya menciut dan menutupi kabel telanjang tadi.
Ketika dekompresi, yang meledak cuma kabut bensin dan udara, air nggak ikut meledak. Akibatnya pembakaran nggak sempurna, motor ndut-ndutan. Makin bahaya kalau air banyak, ia akan menjadi padat. Bila kompresi dalam tekanan tinggi, piston bisa bolong, setang bengkok malah dinding silinder jebol. (motor.otomotifnet.com)
Paling simpel pakai cairan WD-40. Dengan zat tadi, air dan lumpur ogah lama nempel. Oh bisa juga semprotkan ke bagian rentan lainnya semisal baut aki atau sambungan kabel.
“Nggak kalah penting memasukkan sealan, zat tahan air untuk beberapa zona semisal sambungan kabel, soket khususnya kabel berarus positif,” wanti Tomy Huang, bos CDI Bintang Racing Team.
Soket CDI merupakan daerah yang banyak diserang air termasuk penutup sekring, relay starter, soket lampu. Kalau nggak ada sealant bisa pakai lilin. Ada baiknya dicek seksama pada semua kabel. Siapa tahu ada yang terkelupas? Bisa ditutup rapi pakai isolasi atau dibungkus kantung plastik saat darurat lantas dibakar sedikit agar plastiknya menciut dan menutupi kabel telanjang tadi.
Ketika dekompresi, yang meledak cuma kabut bensin dan udara, air nggak ikut meledak. Akibatnya pembakaran nggak sempurna, motor ndut-ndutan. Makin bahaya kalau air banyak, ia akan menjadi padat. Bila kompresi dalam tekanan tinggi, piston bisa bolong, setang bengkok malah dinding silinder jebol. (motor.otomotifnet.com)