Jakarta - Dikaruniai berat badan dan postur tinggi di atas rata-rata, mungkin memiliki keuntungan tersendiri.
Lain cerita yang dialami Adi Cien, pembesut Kawasaki Z250 lansiran 2013. Lantaran berpostur tinggi 187 cm dan berat badan 95 kg, performa tungganganya kurang bertenaga.
"Apalagi saat acara fun race bersama teman-teman komunitas di sirkuit Sentul. Selalu diledekin, karena ketinggalan terus," ujar warga Kedoya Utara, Jakbar.
Nah biar performa kuda besinya makin bertenaga, digiring ke bengkel Layz Motor (LM) untuk order bore-up.
"Apalagi saat acara fun race bersama teman-teman komunitas di sirkuit Sentul. Selalu diledekin, karena ketinggalan terus," ujar warga Kedoya Utara, Jakbar.
Nah biar performa kuda besinya makin bertenaga, digiring ke bengkel Layz Motor (LM) untuk order bore-up.
"Kebetulan paket bore-up buat Z250 baru ada satu merek, yakni Kawahara dengan diameter piston 66 mm, sehingga dapur pacunya menjadi 300 cc," ucap Steven Lay, penggawang LM.
Kemudian untuk memperlancar aliran bensin ke ruang bakar, lubang intake dan exhaust di-porting dan polish. Bagian in 1 mm dan sisi ex 0,5 mm.
Kemudian untuk memperlancar aliran bensin ke ruang bakar, lubang intake dan exhaust di-porting dan polish. Bagian in 1 mm dan sisi ex 0,5 mm.
"Perbandingan kompresinya sekarang menjadi 11,8 : 1, sedangkan kondisi standarnya 11,3 : 1. Sengaja enggak dibikin padet banget, karena juga dipakai harian. Biar enggak gampang over heat," ucap Djupri Leksana, mekanik LM.
Urusan gas buang, Djupri aplikasi knalpot Scorpion full system. Kemudian untuk memaksimalkan pasokan bensin ke dapur pacu yang bertambah buncit, diandalkan piggyback berlabel Bazzaz tipe ZFI yang dipadu dengan koil Ultraspeed khusus Z250.
"Sedangkan untuk optimalkan udara yang masuk ke ruang bakar boks filter udara saya lepas, lalu aplikasi saringan udara K&N. Kalau masih mengandalkan orisinalnya, campuran bensin terlalu basah karena udara yang masuk dapur pacu kurang optimal," kata mekanik usia 27 tahun.
Nah setelah tunggangan dibore-up, dites di atas dynamometer DYNOmite milik bengkel Ultraspeed Racing (USR) di Jl. Panjang No.1 Kebon Jeruk, Jakbar.
Urusan gas buang, Djupri aplikasi knalpot Scorpion full system. Kemudian untuk memaksimalkan pasokan bensin ke dapur pacu yang bertambah buncit, diandalkan piggyback berlabel Bazzaz tipe ZFI yang dipadu dengan koil Ultraspeed khusus Z250.
Dok. OTOMOTIF
Bore up Z250
"Sedangkan untuk optimalkan udara yang masuk ke ruang bakar boks filter udara saya lepas, lalu aplikasi saringan udara K&N. Kalau masih mengandalkan orisinalnya, campuran bensin terlalu basah karena udara yang masuk dapur pacu kurang optimal," kata mekanik usia 27 tahun.
Nah setelah tunggangan dibore-up, dites di atas dynamometer DYNOmite milik bengkel Ultraspeed Racing (USR) di Jl. Panjang No.1 Kebon Jeruk, Jakbar.