Toyota 86 2013, Hardware dan Software

billy - Sabtu, 8 Juni 2013 | 11:04 WIB

(billy - )


Bila seorang speedgoers yang sehari-hari dikenal intim dengan oprek ECU (electronic control unit) atau piggyback motor injeksi, bisa dipastikan besutan lainnya tak bakal dibiarkan standar pabrik. Termasuk bila harus berurusan dengan mobil kesayangan.

Brahmantio Prayogo yang notabene juragan Sportisi Motorsport & Cars di bilangan Rawangun, Jaktim ini memang tak bisa tinggal diam saat Toyota 86 gres miliknya sampai di rumah. Segudang cara sudah ada di benaknya agar besutan hitam solid ini bisa lebih kencang.

Bila kali ini ikut merambah ke Toyota 86 lantaran mesin boxer-nya memang identik dengan Subaru BRZ. Light weight pulley, cold air intake system dan exhaust full system keluaran Perrin jadi menu wajib.

Penggantian hardware ini saja sudah bisa mendongkrak belasan tenaga kuda. Tetapi bukan Bram namanya, bila software tidak dioprek. “Motor saja kita acak-acak dengan piggyback, masa iya mobil dibiarkan standar,” kekehnya.

Bram melakukan flashing ulang ECU dengan aplikasi khusus berlabel BRZ-Edit. Intinya, ECU di-mapping ulang sesuai kebutuhan lewat perantara laptop dan antarmuka OBD-II.

Ini lantaran akselerasi bawah Toyota 86 dinilai lamban akibat suplai bahan bakar yang terlalu kaya. “AFR (air fuel ratio) bawaan pabrik terbaca 11:1, makanya sekarang dibuat lebih lean,” papar Bram sambil utak-atik laptop.

Apalagi setelah pelek ganti dengan diameter lebih besar keluaran Volk Rays E30 bertapak lebih lebar. Alhasil dengan settingan AFR mendekati 12,8:1, performa putaran bawah jauh lebih galak dengan konsumsi BBM lebih moderat (9 km/liter).

“Paket kombinasi Perrin dan flashing ECU BRZ-Edit ini terbilang sukses dan terbukti juga ke beberapa Toyota 86 lain milik komunitas 86-ID,” bisiknya setengah berpromosi. Ada yang mau coba upgrade performa cara ini?. (mobil.otomotifnet.com)