Honda Civic Estilo 1995, Bosan Teknologi Lawas

billy - Kamis, 28 Maret 2013 | 09:08 WIB

(billy - )


Sudah lama pemiliknya mem­­­ba­ngun Honda Civic Es­tilo SR3 keluaran 1995. Kali ini, me­rupakan proyek kedua. Awalnya, menggunakan mesin B18C type R spesifikasi JDM yang sudah dimodifikasi total dengan konsep wire tuck. Tapi tidak berlangsung lama, karena penghuni kawasan Pluit, Jakut ini sudah bosan dengan mesin teknologi lawas.

“Saatnya ganti mesin era 2000-an yang sudah lebih canggih, dibanding B18C dengan teknologi 1990-an,” buka Mr. MK, sang pemilik yang enggan terkenal ini. Mesin K20A eks Honda Integra DC5, dipercaya bakal membuat tampilan lebih fresh dan performa meningkat drastis. Salah satu pemilik bengkel Excess Motoring ini lebih menyukai sistem pemasukan udara natural alias tanpa bantuan turbo ataupun supercharger.

Produk aftermarket Toda Racing dipercaya mengisi jeroan mesin mulai dari camshaft, per klep, dan cam gear. Sampai baut di mesin, juga diganti merek ARP seperti baut head, flywheel dan kruk as. Tak lupa, supaya metal duduk dan metal jalan kuat digeber untuk putaran tinggi, diganti buatan ACL.

Pipa intake buatan bengkel sendiri beserta boks dari alumunium dipadu dengan filter udara K&N, sebagai saluran masuk udara bersih. Untuk saluran buang, diganti bikinan Hybrid Racing berkonfigurasi 4-2-1, yang disambung center pipe custom berdiameter 2,5 inci dari Excess Motoring. Lalu keluar melalui muffler Tanabe Medalion.

“Untuk mempercantik ruang mesin, gue bikin wire tuck. Jadi ruang mesin terlihat lebih bersih dan plong,” ujar pebengkel di bilangan Pluit. Proses wire tuck tidak begitu sulit, namum harus teliti dan tidak bisa cepat. “Di Amerika, tren seperti sudah menjamur sekali,” tambah pria berumur 30 tahun ini. Untuk menyempurnakan semua ubahan, ECU racikan Hondata tipe K-Pro dipercaya mengatur semua manajemen mesin.

“Buat rem, enggak berani sembarangan. Mending pakai yang branded supaya lebih aman, karena tenaga juga sudah terdongkrak drastis,” sebut pehobi basket ini. AP Racing Pro 5000+ 4 pot dengan rotor 300 mm, dipadu slang rem braided dan kampas rem keluaran Project U dipilih karena ampuh menghentikan laju Estilo yang sekarang bertransimi 6 speed ini.  (mobil.otomotifnet.com)

Interior S2000

Bagian interior ada keunikan tersendiri, yaitu pengaplikasian spidometer kepunyaan Honda S2000 yang sudah digital. Pemasangan juga tidak sulit, cukup beli converter saja. Tidak ketinggalan barang-barang JDM (Japan Domestic Market) EG6 menghias beberapa bagian seperti panel AC, arm rest, konsol double din, serta karpet kepunyaan EK9 tipe R.

Supaya handling lebih mantap setelah mesin K20A yang dapat menghasilkan 270 dk mengisi ruang mesin, maka penggantian sokbreker tipe kompetisi merupakan kewajiban. Sokbreker standar beserta per segera masuk gudang. Gantinya, dipasang Tein super street damper model coilover lengkap dengan upper mount.

Setelan camber dapat diatur dengan mudah lewat J’s Racing camber kit. Pelek Volk Rays model CE8 diameter 16 inci dengan lebar 7 inci menghias kolong sepatbor. Ban juga harus dengan treadwear rendah supaya lebih grip, walaupun konsekuensinya cepat habis. Dipilihlan Advan Neova AD08 ukuran 205/50R16.