VW Scirocco 2.0 TSI, 2010 Versi Hibrid Pertama

billy - Minggu, 19 Februari 2012 | 14:07 WIB

(billy - )


Karakter mesin VW Scirocco 2.0 TSI yang standarnya sudah tergolong powerful itu, rupanya belum bisa memuaskan Budi Setiawan yang hobi memacu adrenalin dengan besutannya itu. Awalnya memang sekadar buat fun, tapi karena banyak mendapat info kalau dapur pacu VW mudah di-upgrade, Ia pun berinisiatif menggunakan turbo hibrida yang baru kali pertama ini diterapkan pada Scirocco 2.0 TSI yang beredar di Indonesia.

4 DETIK

Basic mesin Scirocco lansiran 2010 ini sebenarnya sudah dimodali sistem turbocharger berkode K03. Lantaran sudah banyak pemilik varian sejenis yang mengganti peranti turbo standarnya pakai kepunyaan Scirocco R atau Audi S4, dengan kode K04, Budi akhirnya memilih untuk mengadopsi versi terbaru, K04 hybrid.

"Sesuai dengan pelat nopolnya, B 35 TVW, yang artinya best VW saat ini," kekeh Budi. Menurut pengusaha di bidang retail motor baru itu, saat ini di seluruh Eropa dan Amerika, baru 10 unit Scirocco 2.0 TSI yang menganut turbo K04 versi hibrida, termasuk miliknya ini.

Perbedaan menyolok versi hibrida dengan turbo K04 versi stock, menurut Gunawan Lay, terletak pada kemampuan menghasilkan putaran turbin yang lebih cepat meski di-boost pada level sama.

"Semua turbo VW punya karakter fast spool. Tapi dengan versi hybrid, memungkinkan turbin berputar lebih cepat lagi. Sebab pada turbo hybrid, blades-nya sudah beda, thrust bearing-nya juga beda, begitu pun ported and polish compressor-nya termasuk exhaust turbine-nya. Sehingga mampu menghasilkan aliran udara yang lebih bagus ketimbang turbo non-hybrid, karena sanggup di-boost lebih tinggi dari level normal" urai tuner Premier Autowerkz di Jl. Pluit Barat 3A, Jakut ini.

Turbo kit K04 hibrida dari Borgwarner ini sudah dilengkapi actuator dengan material forge racing, plus wasgate dari alloy bodied dengan optional spring. Nantinya performa turbo hibrida ini akan di-adjust ulang menggunakan software khusus, untuk menyesuaikan dengan oktan bahan bakar yang digunakan.

Pertimbangannya, ketika pertama kali menjajal performa mesin pakai turbo hybrid K04, power maksimum gak bisa didapat lantaran imbas cutboost dari sistem locked ECU bawaan Scirocco ini.

Mengakali agar tak terjadi lagi efek cutboost, ECU standar di-reflash ulang pakai software Unitronic. Artinya data dari software asli ditarik, kemudian ditukar dengan mapping ECU yang sesuai kondisi mesin terkini.

Sehingga jika oktan yang digunakan tidak sesuai dengan permintaan mesin, maka mapping pada ECU secara otomatis akan mengantisipasi dengan data yang lain tanpa harus mengunci dengan meng-cut boost turbonya.
Penerapan awal, tekanan disetel 1 bar dengan bensin oktan 93, dan menghasilkan power maksimum sekitar 320 dk. Dianggap kurang agresif, boost dinaikkan hingga 1,2 bar dengan tenaga 345 dk.

Ketika OTOMOTIF menjajalnya langsung di daerah Pantai Indah Kapuk, Jakut, turbo hibrida-nya di-boost antara 1,5-1,7 bar pakai Pertamax plus (oktan 95). Hasilnya, untuk mencapai kecepatan 0-100 km/jam hanya butuh waktu 4 detik. Cukup responsif, karena standarnya perlu jeda sekitar 6,9 detik. (mobil.otomotifnet.com)