Test Drive Mercedes-Benz C200 Avantgarde

Otomotifnet - Senin, 11 Mei 2015 | 09:03 WIB

Test Drive Mercedes-Benz C200 Avantgarde (Otomotifnet - )

SANO, ANDRA
Test Drive Mercedes-Benz C200 Avantgarde


Bertahun-tahun C-Class menjadi pilihan para eksekutif sebagai Mercedes pertama mereka, kini C-Class pun seakan bergeser tidak berada di posisi itu lagi

Jakarta - Apa yang menjadi pilihan ketika pertama kali mampu membeli sebuah sedan Mercedes-Benz? Mayoritas pasti akan menjawab C200. Bisa jadi, tapi kalau ingin tampil beda dan lebih eksklusif. C200 Avantgarde bisa jadi pilihan menarik. Saloon yang pertama kali dikenalkan di Indonesia pada IIMS 2014 ini kini dihargai Rp 739 juta off the road.

SANO, ANDRA
Test Drive Mercedes-Benz C200 Avantgarde


Lima mode berkendara AGILITY Select tersedia, dengan mode Individual harus mengganti gigi secara manual via paddle shift

Masuk kabin, pandangan langsung tertuju pada sistem hiburan Mercedes COMAND dengan layar 7 inci dan gabungan dari tombol rotary dan touchpad, yang diletakkan di konsol tengah. Tapi, mengapa harus ada dua jenis pengendali hiburan kalau satu saja sudah cukup?

SANO, ANDRA
Test Drive Mercedes-Benz C200 Avantgarde


Rotary wheel dan touchpad pengendali Mercedes COMAND, masih sering terjadi lag dan touchpad cenderung kurang responsif

Apalagi, mengoperasikan touchpad-nya tergolong sulit. Beberapa kali OTOMOTIF pakai dan kursor di layar tidak bergerak. Memang ada program yang mencegah kursor berpindah ketika telapak tangan terdeteksi menimpa touchpad, tapi kejadian di atas terus dialami saat hanya ada jari yang menyentuhnya.

SANO, ANDRA
Test Drive Mercedes-Benz C200 Avantgarde


Pengendalian sangat stabil dan kedap suara, dengan bantingan agak keras karena penggunaan run flat tyre. Jangan lupa tuas transmmisi ada di sebelah kanan setir

Software yang digunakan pun masih sering mengalami lag, sehingga cukup mengganggu pemakaian misalnya saat ingin mengganti lagu dengan cepat. Oh iya, kamera belakang juga absen di varian ini.  Untungnya, sampai di situ saja komplain yang bisa ditemukan. Karena selain hal-hal tersebut, semua yang ditemukan di dalamnya justru brilian!

SANO, ANDRA
Test Drive Mercedes-Benz C200 Avantgarde



Duduk di belakang kurang nyaman karena ketiadaan arm rest tengah


Stabil, Kencang, Akurat

Sepanjang jalan mengemudikan sedan berbobot 1.465 kg, OTOMOTIF masih melihat banyak putaran kepala dan lirikan mata dari pengguna jalan lain. Alasannya, apalagi kalau bukan bentuk eksteriornya yang cantik dan sangat mirip dengan kakaknya, S-Class.

Kualitas interior jadi titik kunci yang paling membanggakan. Susah mencari bagian mana yang terbuat dari plastik, karena semua yang terlihat memiliki bantalan berlapis kulit maupun dari bahan soft touch.

Setiap detail yang diberikan menunjukkan craftmanship yang luar biasa dari Mercedes. Contoh saja tombol pembuka jendela dan laci konsol tengah hingga lingkar kisi AC seperti milik pesawat yang terbuat dari aluminium.

Hubungannya, driving feel terasa lebih nyaman, terlebih untuk perjalanan jauh. Walau, harus dikompensasi karena bantingan dari baby S-Class ini sedikit terasa keras akibat run flat tyre yang digunakan. Namun kestabilan yang diberikan jadi timbal balik yang pantas.

Buktinya? Menikung saat kecepatan 100 kpj serasa tidak masalah, tidak ada tanda-tanda body roll berlebihan. Stabil, kencang dan akurat. Ketiga kata itu rasanya cocok menggambarkan C-Class generasi kelima ini. Senang rasanya mobil mewah seperti ini tidak menghilangkan perasaan joy of driving.

Mesin 4 silinder berkapasitas 1.991 cc dengan turbocharger yang menghasilkan tenaga 184 dk dan torsi 300 Nm menunjukkan performanya dari putaran bawah. Jelas saja, turbo yang dimilikinya membuat torsi ideal sudah muncul dari putaran mesin 1.200 rpm. Bahkan jika dalam mode Eco.

Dari 5 mode berkendara, rasanya Comfort jadi pilihan paling tepat. Karena suplai gas dari injakan pedal serasa tidak tertahan seperti pada mode Eco, namun transmisi otomatis 7 percepatan 7G-Tronic-nya tetap akan menaikkan gigi pada putaran mesin di bawah 2.000 rpm.

Pada mode ini dan dibantu fungsi ECO Start/Stop, OTOMOTIF berhasil mendapat konsumsi BBM dalam kota 9,1 liter/100 km, atau 1 liter untuk 11 km.  Meskipun berhasil menoreh konsumsi cukup hemat, namun bukan berarti performanya berkurang. Terbukti dari catatan waktu 0 hingga 100 kpjnya yang menyentuh 7,5 detik pada mode Sport+!

Akhirnya, C200 Avantgarde lebih layak disebut sebagai sedan mewah yang sesungguhnya, bukan lagi sebagai sebuah entry level. • (otomotifnet.com)

Data Test

0-60kpj                   3,4 detik
0-100kpj                 7,5 detik
40-80kpj                 2,9 detik
0-201m                 10,0 detik
0-402m                 15,6 detik

Konsumsi Dalam Kota      9,1 liter/100 km (11 km/l)
Konsumsi Konstan 100kpj  5,1 liter/100 km (19,6 km/l)

DATA SPESIFIKASI

Mesin 4-silinder 1.991 cc dengan turbocharger dan direct injection
Transmisi 7G-Tronic Otomatis 7-percepatan
Output Maksimum 184 dk pada 5500 rpm
Torsi Maksimum 300 Nm pada 1200 – 4000 rpm
Fuel Tank 66 liter dengan reserve 7 liter
Dimensi (P x L x T) 4686 mm x 1.811 mm x 1.443 mm
Berat 1465 kg

PESAING

SANO, ANDRA
Test Drive Mercedes-Benz C200 Avantgarde


BMW 320i Sport

Mesin: 4-Silinder 2,0 liter Twin Turbo
Kapasitas: 1.995 cc
Transmisi: Otomatis 8-percepatan
Harga: Rp 659 juta


SANO, ANDRA
Test Drive Mercedes-Benz C200 Avantgarde


Audi A4 1.8 TFSI

Mesin: 4-silinder 1.8 Turbocharged
Kapasitas: 1.798 cc
Transmisi: Multitronic CVT 8-percepatan
Harga: Rp 660 juta


SANO, ANDRA
Test Drive Mercedes-Benz C200 Avantgarde


Testimoni

Laras, Mahasiswi, 21 tahun, Pengguna Hyundai Sonata 2011

Bantingannya cukup keras, tetapi tetap nyaman dikendarai di dalam kota. Selain itu kualitas bahan sangat baik dan teknologi fitur yang ada di dalamnya termasuk canggih. Namun dibanding mobil Jepang maupun Korea dengan harga yang lebih murah, ruang yang didapat lebih sempit.