Masih ingat ketika Honda Civic Wonder hatchback 3 pintu di era ‘80 akhir berjaya.
Tak hanya tenar di jalanan, pun ketika Civic Wonder yang acap disebut ‘setrikaan’ ini karena desain bodi penuh garis tegas dan aerodinamis. Hatchback berkode bodi SB3 ini, terbilang punya desain bodi streamline.
Makanya, begitu mendapat kesempatan dari PT Honda Prospect Motor (HPM) untuk merasakan city hatchback terbaru, memori lama ketika sering membawa Wonder ‘setrikaan’ mau tak mau kembali terkenang.
Brio, yang dalam bahasa Italia berarti energik dan riang, pastinya lebih ditujukan kaum muda Indonesia. Sama seperti Civic Wonder ‘setrikaan’ yang tenar di masanya.
Hanya saja, desain bodi Brio kali ini jauh lebih modern dan minim garis tegas layaknya Wonder ‘setrikaan’ dahulu kala.
Lihat saja bentuk lampu depan yang lebih membulat, tapi masih punya ciri tajam pada sisi dekat gril. Tapi terbantu gaya mewah dengan ornamen krom di sekeliling lambang Honda.
Begitu pindah ke belakang, memori Wonder ‘setrikaan’ kembali terulang. Asalnya dari kaca belakang yang terbilang curam ke bawah, dengan segala emblem yang menempel.
Sekilas, sedikit canggung ketika ingin menutup kaca bagasi. Soalnya terasa enteng dan khawatir kalau tenaga terlalu kencang. Tapi, desain lampu terlihat sangat sporty, dengan dua bulatan lampu rem yang sangat menonjol.
Langsung saja masuk kabin, pastinya suasana interior terbilang luas dengan dominasi aksen membulat, mulai dari lubang dan panel pengatur AC, dan panel spidometer.
Duduk di depan, ruang kabin Brio masih terasa luas dengan kaca besar yang memberikan daya pandang luas.
Jok dengan rona krem juga masih terasa empuk dan nyaman. Hanya saja, bangku belakang terbilang sempit ciri khas hatchback mungil lainnya.
Nah, ingin tampil beda. Brio versi Indonesia bakal dilengkapi mesin terbaru yang berbeda dari versi rakitan asal Thailand.
Kalau Brio untuk pasaran luar negeri hanya dibekali mesin 1.200 cc, kali ini mesin tipe L13 berkapasitas 1.300 cc yang bakal tertanam.
Alhasil, kembali lagi sosok fenomenal sang ‘Setrikaan’ dengan mesin seri EV, juga mengandalkan kapasitas sama, 1.300 cc.
Enaknya, sepintas mesin Brio memberikan sensasi kencang untuk ukuran mesin 1.300 cc. Mesin ini juga memberikan Brio punya positioning lebih tinggi dari city hatchback sekelasnya seperti Nissan March, Kia Picanto atau Suzuki Karimun Estilo, walau punya kapasitas sama dengan Daihatsu Sirion.
Pun ketika dipakai menikung agak kencang di area parkir, Brio juga masih memberikan stabilitas mumpuni. Transmisi yang digunakan memakai sistem CVT (Continuously Variable Transmission), dengan tuas yang mirip saudaranya, Honda Jazz.
Tunggu saja apakah hatchback mungil yang rencana akan dilepas di kisaran Rp 150 juta ini akan mengulang kembali kesuksesan Wonder ‘setrikaan’.
(mobil.otomotifnet.com)