Komparasi Performa City Car, siapa Paling Tengil?
Perbedaan ini kami analisa dihasilkan dari perbedaan aplikasi ukuran roda, final gear dan spidometer tiap mobil. Selain itu, gaya mengemudi tester yang kerap berpindah lajur, -karena sesuatu hal-, juga menyumbang perbedaan jarak tempuh. Namun hal tersebut bukan masalah, mengingat perhitungan didasarkan perbandingan konsumsi bahan bakar dengan jarak tempuh yang dihasilkan dari masing-masing kontestan.
Pengalaman berkendara sejauh minimal 120 km dengan maksimal kecepatan 80 km/jam, tak ayal juga memberi sensasi tersendiri buat para road tester yang terlibat. Terutama untuk menggambarkan impresi atau pun poin-poin yang mereka dapat setelah 2 jam berkendara dengan masing-masing kontestan pegangannya. Berikut ulasannya;
• Chevrolet Spark (Rusli Ifan)
Tarikan bawah lambat, posisi duduk masih nyaman untuk memandang ke depan. Cocok untuk mengemudi malam hari karena meski suhu A/C diseting paling rendah dengan blower nomor 1, pengemudi tidak merasa kedinginan.
• Nissan March (Eko Purboyo)
Posisi duduk nyaman dan terjaga dengan baik, suara mesin cukup terdengar pada putaran bawah, performa mesin cukup responsif.
• Geely Panda (Angga Raditya)
Tarikan mesin kurang responsif, suspensinya empuk, tersedia fitur leveling untuk headlamp yang memudahkan berkendara malam hari.
• Smart ForTwo (Rendy Surya)
Jadi pusat perhatian saat dipakai, posisi transmisi ECO dimatikan saat pengetesan, terdapat klep di ‘leher’ tangki yang membuat pengisian BBM full tank berlangsung lama.
• Hyundai i10 (Aries Aditya)
Terdapat foot rest membuat kaki kiri lebih rileks, handling baik saat diajak menikung tanpa mengerem. Mesin tipikal irit karena 80 km/jam di gigi 5 hanya berkisar 2.500 RPM (mobil.otomotifnet.com)