Saat ini masih sering dijumpai perilaku pengendara yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain, misal melanggar lampu merah. Tak hanya perilaku di jalan, dalam hal memodifikasi pun terkadang tak mengindahkan keselamatan. Contoh mengubah lampu sein jadi putih yang bikin kedipan tak jelas.
Potensi bahaya yang tersimpan tersebut mulai berdampak ringan seperti senggolan sampai yang berat, tabrakan parah. Hal-hal ini bisa terjadi sebenarnya akibat ulah pemilik kendaraan itu sendiri yang tidak mengindahkan kaidah berkendara aman, sopan dan bertanggung jawab.
Selain mengubah warna lampu sein, bahkan lampu rem juga diganti. Sangat membahayakan pengendara dan sekeliling. Potensi bahaya juga hadir dari keikutsertaan terhadap tren modifikasi yang ada.
Tak hanya itu, masih banyak ubahan yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Apa saja itu? Silakan disimak dan jangan ditiru ya!
Karpet Tebal
Setiap pengguna ingin kalau mobil terlihat rapi dan bersih. Namun jangan sampai berlebihan, karena justru bisa berdampak tidak baik. Salah satunya pada penggunaan karpet kabin.
Saking ingin terlihat bersih, pemilik kerap membubuhkan beberapa karpet sekaligus. Sehingga jadi tebal. Efeknya memang terlihat rapi dan bersih. Tapi berpotensi bikin kantong bolong, terlebih jika masih transmisi manual.
"Injakan pedal kopling jadi tidak maksimal. Saat perpindahan gigi seperti menginjak pedal kopling setengah saja. Lama kelamaan kopling akan kalah. Pakai karpet sewajarnya saja," sebut Iwan Abdurahman, Kepala Bengkel Toyota Sunter, Jakut.
Selain berdampak pada injakan di pedal kopling, juga pada pedal gas. Dengan tebalnya karpet, injakan pedal gas juga tidak bisa penuh. Untuk yang transmisi otomatis potensi bahaya pada kurangnya daya saat membutuhkan tenaga lebih besar. Kickdown juga jadi sedikit terhambat.
Setebal apa karpetnya? Tidak ada ketentuan, terpenting jangan sampai mengganggu kinerja dari pedal kopling dan gas.
Lampu Belakang Putih
Saat ini masih sangat banyak pengguna kendaraan yang tidak mengindahkan estetika lampu. Kalau dengan lampu berstandar internasional tidak gaya, maka digantilah bohlam lampu sein, bahkan lampu rem dengan sinar putih. Ini sangat berbahaya ketika berjalan malam. Sebab akan membuat silau pengendara lain.
"Tingkat bahaya bukan saja pada pengendara yang di belakang, tapi juga dirinya sendiri. Selain itu juga melanggar aturan lalu lintas. Lampu yang sudah ada di kendaraan dipergunakan sebagai alat komunikasi dengan pengendara lain," sebut F. Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia. Jika demikian bisa dibayangkan kalau alat komunikasi rusak karena warnanya berganti.
Bukan itu saja, sering juga dijumpai menggunakan lampu rem warna putih dengan LED pula. Sinarnya jelas membuat jengkel pengendara di belakang.
Potensi bahaya lainnya yakni saat siang hari, sinar putih dari sein ini tidak mudah dideteksi oleh kendaraan lain. Terlebih bagi kendaraan roda dua yang ada di samping.
Monitor Atas
Saat ini sudah sangat banyak mobil-mobil standar yang menggunakan roof monitor. Untuk konsumsi sebagai entertainment buah hati memang cukup menyenangkan, tapi untuk keselamatan berkendara sebenarnya agak kurang.
Saat roof monitor diaktifkan, bukan tidak mungkin akan sedikit mengganggu pandangan ke belakang melalui kaca spion tengah. Ini yang harus benar-benar diperhatikan.
Jika tetap ingin memanjakan buah hati, lebih baik tukar saja dengan monitor head rest. Posisi nonton lebih nyaman untuk buah hati, berkendara juga lebih aman karena pandangan tidak terhalang. "Saya pernah kejadian. Saat mundur agak sedikit terhalang oleh roof monitor dan akhirnya nabrak. Beruntung tidak parah karena kecepatan juga rendah. Sejak itu roof monitor berganti monitor headrest," sebut Adny Wahyudi, pengguna Nissan Grand Livina yang menambah roof monitor di tengah.
Pajangan Dasbor
"Kapok saya menyimpan barang-barang di dasbor. Kepala anak saya pernah bocor terkena boneka yang mental," kisah Johanes Kelana, pengguna All New Toyota Avanza 2013.
Kejadian tersebut berawal saat perjalanan keluarga dan mobil melibas lubang yang cukup besar. Boneka hiasan dasbor ternyata terlepas dan mental membentur kepala anaknya. Bukan itu saja, ada potensi lainnya
Dengan adanya barang-barang di dasbor, akan membuat pandangan dari pengemudi dan penumpang depan sesungguhnya terganggu. Sekecil apapun barang tersebut, sebab akan terpantul pada kaca yang mengacaukan pandangan.
Demikian juga dengan penempatan berbagai holder seperti untuk gadget atau barang lainnya. Dengan menyimpan di area dasbor, membuat pihak luar bisa melihat dan sangat mungkin terjadi kejahatan.
Hal yang paling tabu dilakukan juga yakni menyimpan barang di sekitar area airbag. Sebab, ketika kantung udara itu meletus akan menjadi pelontar bagi barang-barang yang ada.