Ini Efek Jika Fluida Diisi Kepenuhan di Bagian Mesin Mobil

Selasa, 1 April 2014 | 12:30 WIB




Jakarta - Ada komponen di mobil membutuhkan air atau fluida yang bertugas sebagai media perantara atau pendingin. Seperti radiator, rem, kopling, power steering, mesin dan juga transmisi. Masing-masing memiliki klasifikasi secara terpisah, tapi punya satu kesamaan bahwa cairan tak boleh diisi terlalu penuh.

Efek kerugiannya ada, baik bagi komponen tersebut, maupun juga komponen sekitarnya. Bisa demikian karena beberapa fluida punya sifat yang sangat ganas. Seperti mampu menggerus cat sampai menimbulkan karat.

Untuk menjaga supaya tak terjadi hal tersebut, patuhi ketentuan dari pabrik. Isilah fluida-fluida tersebut sampai batas bertuliskan ‘Full'.




1). Radiator

Tanpa air radiator, mesin akan overheat yang juga membawa dampak sangat buruk. Isi air sampai batas leher upper tank. Tidak perlu sampai luber. Kemudian isi juga tabung reservoir-nya sampai tulisan Full. Jangan terlalu penuh.

"Bahkan bisa saja air di reservoir menjadi kosong karena terus-terusan keluar. Ini efeknya buruk untuk radiator, sebab justru bisa kekurangan air," sebut Sarto Rombe, Kepala Bengkel Honda Pondok Pinang, Jaksel.



2). Aki

Sama seperti radiator. Air aki akan menjadi sangat panas ketika terjadi proses kerja, yakni pengisian. Saat panas ini akan timbul gelembung-gelembung udara. Jika diisi terlalu penuh, maka air aki tersebut akan keluar melalui lubang pernafasan pada tutup aki. Air yang keluar tersebut bisa menggerus cat di lokasi menetes atau jatuh. Jika dibiarkan, maka pelat bodi juga terkena imbas karat.



3). Oli Mesin

Untuk memantau oli mesin, harus melalui dipstick. Jangan pernah beranggapan mengisi oli dalam jumlah banyak membuat mesin lebih berumur lama. "Sebab mesin akan bekerja lebih berat. Gesekan metal jalan dan duduk dengan crank journal akan semakin berat," serunya.

Efek selanjutnya, mesin akan berat bergerak yang membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, karena pedal gas harus ditekan lebih dalam. Hal yang kurang diketahui juga, dengan oli penuh, maka sebenarnya suara mesin jadi kasar. Layaknya kipas yang memutar air.

Hal ini juga berlaku pada transmisi otomatis. Hindari pengisian terlalu penuh, karena proses perpindahan gigi bisa menjadi lebih kasar dan berat. RPM yang dibutuhkan juga lebih tinggi, sehingga boros bahan bakar.




4). Rem

Penutup tempat minyak rem yang menjorok ke dalam membuat fluida tersebut tak bisa diisi terlalu penuh. Sebab akan luber jika tutupnya dipasang. Nyaris sama seperti air aki, minyak rem ini jika terkena cat, maka akan berbahaya. Cat atau pelat bisa rusak. Sebab itu, sebaiknya isi sampai batas ketentuan saja.



5). Power Steering

"Sebenarnya tidak terlalu masalah jika diisi penuh. Tidak membuat setir lebih berat atau enteng juga kok," tambah pria yang tinggal di Jatiwaringin, Jaktim ini. Meski demikian, sebaiknya tetap berada di batas anjuran pabrik. Ruang kosong tadi untuk sirkulasi dan pendinginan minyak power steering.

Jangan khawatir akan menguap, karena fluida tersebut wajib memiliki sifat yang tak mudah menguap. Perlu diperhatikan sebenarnya jika berkurang. Berarti ada kebocoran di sistem power steering. Perbaiki jika ada kerusakan. (Mobil.Otomotifnet.com)