Ada beberapa keuntungan yang didapat jika ban dalam keadaan bersih dan terawat. Selain bisa memantau kondisi komponen kaki-kaki, ban yang terawat juga menghindarkan kita dari hal-hal yang tak lazim.
Sebagai contoh, jika ban habis bagian dalam atau luar, maka ada seting camber roda tidak normal. Ban terlalu nekuk, baik ke sisi dalam maupun luar. Atau ban bergelombang, menjadi salah satu indikasi kalau perangkat sokbreker sudah tak lagi bagus. Maklum, habis perjalanan jauh dan disiksa dengan beban berat, bisa saja hal ini terjadi.
Ban yang bersih juga bisa menambahkan kewaspadan pemiliknya. Sebab, kondisi sebenarnya bisa terpantau dengan baik. Jika ada paku atau lempeng tajam lainnya yang tertancap ke ban, bisa dilihat dengan baik.
Sayangnya, masih jarang pemilik mobil yang concern terhadap kebersihan ban. Karet bundar tersebut baru ditengok kalau sudah kurang angin atau kempis. Padahal proses pembersihan ban amat sangat mudah. (mobil.otomotifnet.com)
1. Cuci ban menggunakan air. Supaya bersihnya lebih maksimal, bisa memanfaatkan sabun. Seandainya menggunakan sabun detergen, harus langsung cepat disiram. Sebab jika dibiarkan, bisa membuat karet getas. Lebih baik mengulangi pembersihan ban berulang daripada membiarkan sabun berlama-lama di ban. Saat ban diberi sabun, deteksi juga jika ada kebocoran halus. Biasanya akan terjadi gelembung berulang-ulang di titik tersebut.
3. Setelah kondisi ban bersih dan air sudah mengering, jangan masuk rumah dulu. Kini saatnya membersihkan celah-celah ban dari batu yang ada. Dengan batu yang dibiarkan pada celah tersebut berlama-lama, maka ban bisa jadi rusak. Dikhawatirkan, ada celah yang bisa membuat air menelusup bagian dalam ban. Jika sudah demikian, jalinan kawat dalam ban bisa berkarat dan rusak. Hati-hati ketika mencongkel batu atau apapun dicelah ban. Jangan sampai melukai karet bundar tersebut.
4. Selain ban, bersihkan juga pelek serta pentilnya. Pembersihan pelek untuk mengembalikan kecantikannya. Namun kalau pembersihan pentil memiliki makna lain. Bisa mendeteksi kebocoran halus yang biasanya berasal dari sekeliling pentil. Bisa karena pentil yang sudah jelek, atau karet pentil yang sudah mulai getas. Tidak terindikasi apapun selain tekanan angin terus menurun. Sebab, kerusakan yang diderita tak kasat mata. Pengecekannya bisa menggunakan air sabun."Ini yang banyak konsumen belum tahu. Ban kempes disangkanya ada bocor atau kualitas ban jelek. Padahal bisa dari pentil atau karetnya," ucap Teguh Wahyudi, kepala bengkel Sumber Rezeki di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.