“Tentu tidak cocok jika pelek aliran elegan atau blink-blink pakai mur roda balap kan,” tutur Johan Karuci, pemilik SM Motorsport di Jl. Panjang, Jakbar.
Menurutnya, akhir-akhir ini permintaan pasar terhadap barang tersebut meningkat cukup banyak, dikarenakan pelek gaya balap lagi happening di Indonesia. “Masa pakai pelek gaya balap, mur rodanya masih pakai standar, kan jadi kurang maksimal tampilannya,” tambah Yopie Karuci, adik dari Johan angkat bicara.
Di pasaran, terdapat berbagai macam mur roda atau beken dengan sebutan lug nut. Mulai buatan Jepang, Amerika, Taiwan, China hingga lokal. Ada yang berbahan dasar almunium, duralium dan besi.
Bahan almunium contohnya D1 Spec, pemasangan harus hati-hati karena lebih lentur dibandingkan besi. Cara pemasangan yang aman, sebaiknya mengikuti aturan produsen. Pasti ada spek torsi kekencangannya untuk memasang mur roda tersebut, biasanya 88 Nm sampai 118 Nm.
Rays Engineering membuat mur roda dari bahan duralium yang lebih ringan dan kuat di banding alumunium. Sudah pasti harganya jauh lebih mahal. Satu buah mur roda Rays mencapai Rp 100 ribu, tinggal dihitung berapa banyak yang dibutuhkan.
Rata-rata semua produk lug nut racing ini punya kunci sok khusus atau juga kunci model L untuk membuka dan mengencangkan. Kalau yang model L, masih gampang dicari di toko perkakas jika hilang. Kalau model sok khusus yang ada nok seperti Rays, tidak bisa beli di toko perkakas. Jika hilang, terpaksa beli lagi mur roda Rays satu set lengkap dengan kuncinya.
Hampir semua produsen mur roda mengeluarkan 2 tipe model, yaitu tipe open dan close. “Sebaiknya pakai tipe close karena akan melindungi baut roda bawaan mobil dari air yang dapat menyebabkan korosi,” tutup Johan lagi. (mobil.otomotifnet.com)