Mabuk di Perjalanan, Akibat Informasi ke Otak Tidak Sesuai

billy - Jumat, 8 Maret 2013 | 15:02 WIB

(billy - )


Dalam melakukan perjalanan dekat maupun jauh terkadang kita dihadapkan dengan suatu kondisi yang tidak mengenakkan. Seperti mengalami mabuk saat di kendaraan. Sudah pasti ini membuat perjalanan menjadi terhambat karena rehat beberapa waktu. "Mabuk perjalanan adalah kondisi yang tidak menyenangkan. Lantaran tidak sinkronnya informasi di dalam otak. Akibatnya tubuh menjadi lemas, bahkan tidak jarang malah sakit setibanya di tujuan,” tutur dr. Sonia Wibisono.

Sebenarnya apa sih yang dinamakan mabuk perjalanan, penyebab dan bagaimana cara menyikapinya?

TIDAK SINKRON

Mabuk perjalanan, dalam ranah medis dikategorikan sebagai penyakit Vertigo ( motion sickness ), dengan gejala pusing, keringat dingin, mual ( nausea ), muntah ( vomiting ) dan lemas. Hal ini disebabkan oleh terganggunya sistem keseimbangan tubuh. “Dimana komponen-komponen sistem tersebut yaitu sistem syaraf pusat (otak), bagian dalam telinga, mata dan jaringan terdalam permukaan tubuh (proprioceptors), tidak bekerja secara sinkron,” terang Sonia.

Contohnya saat kita membaca buku di dalam mobil yang sedang bergerak, mata dan tubuh tidak memberikan sinyal adanya pergerakan ke otak, sementara telinga bagian dalam merespon gerakan kendaraan dan memberitahukannya ke otak, konflik informasi yang diterima otak inilah yang menyebabkan terjadinya mabuk kendaraan. “Demikian juga yang terjadi saat kita mabuk laut, udara dan saat melakukan permainan wahana gerak seperti Roller Coaster,” tambahnya lagi.

Kondisi mabuk perjalanan ini juga dipicu atau diperparah oleh bau-bau tajam seperti asap rokok dan wewangian. Selain itu kurangnya kadar oksigen dan banyaknya kadar karbon dioksida di dalam kendaraan juga jadi pemicunya.

Hal lain yang ikut berkontribusi adalah sistem suspensi kendaraan yang tidak baik dan jalanan yang tidak rata. Mabuk perjalanan dapat dialami oleh siapa saja dan dari berbagai usia. (mobil.otomotifnet.com)