Eit, ternyata ada loh bro. Namanya Sugeng Adhi asal DKI Jakarta. Pengusaha muda ini bela-belain menginstal berbagai perangkat audio hi end eksotis berbanderol mahal di Mitsubishi Grandis keluaran 2009 miliknya, demi mengikuti kontes Sound Quality (SQ) bertaraf nasional maupun internasional yang digelar di Tanah Air.
Menurut kabar yang beredar, konon nilainya mencapai Rp 1,2 miliar. Kala dikonfirmasikan ke sang pemilik maupun instalaturnya, yaitu Andreas Tjahjadi, ST dari Audio Plus di Grandville blok BG-6, Jakarta Barat, mereka hanya tersenyum sambil menjawab, “Ya kalau ditotal-total, mungkin saja senilai itu.”
FULL CUSTOM
Tapi Andreas tidak menutup-nutupi berapa banderol perangkat audio yang diterapkannya. Ambil contoh 2 buah amplifier Genesis Project 15 (limited 15th anniversary) guna mengakomodir speaker Mircro Precision tipe Z-Studio bersistem 3-way.
“Harga amplinya saja satu biji sekitar Rp 60 jutaan. Tapi saya custom lagi yang biaya customnya mencapai Rp 80 jutaan. Trus speakernya 1 set Rp 100 juta,” bebernya. Weww..udah Rp 380 juta sendiri tuh!
Contoh capasitor S-Cap yang harga satuannya bisa mencapai Rp 10 juta – 12 jutaan. “Sementara yang dipakai lebih dari 1 capasitor. Ditambah lagi ada resistor Duelund serta inductor Janzen Crosscoil yang juga harganya mirip-mirip persatuannya,” tambah Andreas.
Itu belum termasuk harga digital analog converter (DAC) keluaran McIntosch tipe MDA5000, amplifier Genesis Dual Mono A dan Genesis Monoblock untuk mengangkat frekuensi rendah pada subwoofer Cressendo Etude 5.12, serta processor eksternal.
Lalu kabel RCA keluaran Harmonic Harmony (HH) Direct Link, kabel speaker HH Concerto, kabel power HH Interlude 4 AWG serta kabel controller Kimber AGSS, diffuser buat mengacak gelombang, rumah aki dari bahan karbon, melapis ulang doortrim, jok hingga roof pakai kulit Auto Leader, cover akrilik untuk power dan tools, hingga sistem peredaman. Semuanya ditaksir bernilai ratusan juta Rupiah.
PINDAH KONTROL SETTING
“Jadi, display yang ada di HU saya pindahkan ke display spidometer. Trus, controller-nya dipindah ke samping persneling. Kemudian saya custom pakai remote yang ditempatkan di setir. Tadinya kan HU ini sistemnya kontrolnya analog, saya ubah jadi digital dengan cara menambah modul. Makanya biayanya jadi mahal,” tuturnya.
Tapi hasilnya tidak sia-sia kok. Tebukti pada EMMA SQ Contest pada 17 Februari silam di Mangga Dua Square serta dalam The 3rd JBL MS-8 Easy Tuning Contest di lokasi yang sama beberapa waktu lalu, Grandis milik Sugeng Adhi sukses menyabet podium tertinggi di kelas FFA.
“Kalau di EMMA jadi juara Asia. Saat itu processor-nya pakai Crescendo Music Conductor. Sementara di contest JBL, pakai MS-8. Jurinya, Garry Biggs (di kontes JBL) sempat bilang ke saya, kalau pesertanya enggak banyak, tadinya dia mau kasih point tertinggi. Tapi enggak enak karena peserta banyak,” aku Andreas.
Beberapa instalatur dan penikmat car audio yang coba mendengarkan lantunan lagu-lagu SQ dalam kabin Grandis ini pun mengakui kualitas suara yang dihasilkan audio bernilai Rp 1,2 M-nya memang ajibb...! Kalau jempolnya ada 10, pasti semuanya bakal diangkat... (mobil.otomotifnet.com)