1. CDI
Sangat populer di tahun 1990an. Sistem pengapian kondensator (kapasitor) atau CDI (Capacitor Discharge Ignition), sistem pengapian pada kendaraan yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari kondensator, guna mencatudaya kumparan pengapian (ignition coil). Sistem ini tidak mengubah pengapian, tapi membuat kinerja mesin lebih baik.
2.Twincam / DOHC
Twincam dan DOHC (Double Over Head Camshaft), sama-sama memiliki 2 camshaft. Mesin DOHC, pemasukan bahan bakar dan pengeluaran gas buang di ruang bakar lebih lancar karena tiap silinder mesin dilengkapi 4 katup. Tapi hanya prima pada putaran di atas 4000 rpm sehingga tidak cocok untuk jalanan padat dalam kota. Solusinya, dimodifikasi jadi Twincam, yang kinerjanya meningkat pada putaran antara 2.500-3.500 rpm.
3.VTEC
Variable Valve Timing and Lift Electronic Control, teknologi pengatur katup yang dikembangkan Honda. Banyak dipakai di mobilnya sejak awal 1990an sampai sekarang generasi terbarunya, i-VTEC, yang pertama kali dipakai 2001 di Honda CR-V. Meskipun bersilinder kecil mesin mampu menghasilkan tenaga sebanding dengan yang besar dengan konsumsi efisien.
4.VVT-i
Mesin berteknologi Variable Valve Timing with Inteligence, dikembangkan oleh Toyota. VVT-i menggantikan teknologi VVT Toyota yang sudah diterapkan di 4A-GE 5 silinder. Dari pertama kali diperkenalkan pada 1996, VVT-i berevolusi jadi Dual VVT-i, VVT-iE sampai yangt terbaru Valvematic.
5.Run Flat Tire
Ban dengan sistem pneumatic, dirancang untuk mencegah pecah ban atau kempes dan memungkinkan mobil tetap bergerak sampai 90 km/jam dengan jarak sekitar 160 km tergantung jenis ban. BMW merupakan salah satu brand yang memakainya sebagai peranti orisinal. (mobil.otomotifnet.com)