Problem Mercedes-Benz E320 Masterpiece, Perhatikan Transmisi Matiknya

billy - Minggu, 7 April 2013 | 15:06 WIB

Mercedes E320 Masterpiece (billy - )


Berminat meminang sedan bekas berkelas? Salah satunya adalah Mercy E320 Masterpiece yang hingga saat ini memang masih menjadi incaran banyak pencinta Mercy, baik kalangan anak muda maupun kalangan mapan.


Dengan harga Rp 90 jutaan hingga Rp 115 jutaan untuk tahun 1994-1996, sedan ini bisa dipersilakan parkir di ruang garasi Anda.
 
Memang di zamannya, mobil ini banyak dipakai oleh kalangan ‘The Have’ seperti pejabat atau para direktur perusahaan.

Bila melihat di balik kap mesin, terdapat dapur pacu 6 silinder yang berkapasitas 3.200 cc.
 
Tenaganya cukup besar, jadi tak usah kaget kalau konsumsi bensinnya agak boros. Malu juga kalau naik Mercy masih ngomongin soal bensin boros atau enggak!

Begitu pedal gas Masterpiece ini diinjak, dijamin akan membuat Anda ketagihan dan ingin menginjak pedal gas lebih dalam lagi.
 
Piranti standar keamanannya pun tak usah diragukan lagi, rem cakram dengan ABS dan double airbag membuat Anda akan merasa terlindungi saat mengendarainya.

Setelah itu silakan masuk ke dalam ruang kabin. Interiornya mewah dengan balutan kulit pada jok semakin menambah kenyamanan.
 
Tuas transmisi otomatis dengan model tangga menjadi ciri khas mobil asal Jerman ini, dan tidak ada tombol pada tuasnya seperti pada mobil lainnya.

Menariknya, produk di atas tahun 1995 ada krey di kaca belakang dan kaca kiri-kanan belakang. Lalu adanya sertifikat dari APM Mercedes-Benz ketika itu.
 
“Namun kebanyakan sudah pada hilang,”tutur Jackey dari Jackey Motor, bengkel spesialis Mercy di Bintaro.

Nah, dengan segala kelebihannya itu, ada baiknya Anda tahu dulu apa saja penyakitnya. Air mass sensor menjadi urutan pertama, gejalanya RPM mesin naik turun. Hal ini bisa jadi karena kotor, solusinya bisa dibersihkan atau diser­vis di bengkel-bengkel spesialis Mercy.

Kemudian penyakit lainnya adalah transmisi matiknya suka ‘ngejedak’, penyebabnya antara lain karena body valve kotor atau masalah pada karet kopelnya.
 
Perpindahan giginya juga enggak halus, juga bisa karena body valve. Salah satu solusi awal bisa coba diflush transmisi matiknya.
 
Selain itu perhatikan juga wiring harness-nya. “Umumnya setelah berusia tujuh hingga delapan tahun harus diganti karena sudah mulai ada masalah,”ujar Jackey lagi. (mobil.otomotifnet.com)