Setelah Perjalanan Jauh Jangan Abaikan Pegal

Minggu, 12 Juli 2015 | 20:24 WIB



Jakarta - Bisa jadi Anda sudah bersiap ataupun tengah menjalani perjalanan liburan lebaran lewat jalur darat. Untuk ruas jalur-jalur utama di pulau Jawa nampaknya masih akan berhadapan dengan kemacetan yang panjang di sejumlah titik. Seperti di jalur tol Cipali yang sempat mengular lebih dari 10 kilometer.

Kalau sudah begitu akan menambah risiko pegal-pegal, dan gangguan syaraf atau neuropati di perjalanan.
 
Ada pendapat dari dr. Hario Tilarso, Sp.KO, FACSM, dokter spesialis kedokteran olahraga. “Duduk terlalu lama akan membuat darah mengumpul di bagian bawah badan. Akan menyebabkan tekanan paling berat terjadi pada bagian pinggul. Membuat daerah tersebut menjadi terasa pegal,” sebut dokter yang juga aktif di di KONI ini.

Selain itu, menurut pakar medis olahraga ini, berada di posisi duduk dengan waktu yang terlalu lama juga dapat mengakibatkan DVT (Deep Vein Thrombosis).
 
Kondisi itu terjadi saat pembuluh darah vena di kaki mengalami penyumbatan. Karena pembuluh darah yang mengecil akibat tertekuk saat badan berada dalam posisi duduk, ini dapat mengakibatkan kaki terasa sakit.

Kondisi serupa juga bisa dialami jika mengendarai motor jarak jauh. Dikarenakan mengendarai motor membutuhkan tenaga, fokus dan konsentrasi lebih dari menyetir maka salah satu angota tubuh paling rentan adalah pergelangan tangan.

Akibat posisi yang menekuk ketika memegang setang. Ditambah  harus meredam getaran yang berasal dari mesin motor serta suspensi motor saat melewati jalan bergelombang.

“Ini adalah salah satu alasan terjadinya Carpal Tunnel Syndrome yang berarti ada saraf terjepit di telapak tangan. Gejala yang dirasakan antara lain kesemutan dan jari-jari tangan seperti mati rasa,” urai dokter Hario.

Ini diakibatkan melakukan gerakan-gerakan yang berulang-ulang, seperti menekan tuas kopling atau tuas rem. Salah satu cara untuk menghilangkannya dengan mengibas-ngibaskan tangan sebentar. (Otomotifnet.com)