Sepang - Musim ini tahun kedua digunakannya teknologi turbo pada F1. Secara teknologi tak jauh berbeda dengan mobil F1 era tahun 1980-an. Meski teknologi mesin sama, tetapi bahan bakar yang digunakan jauh berbeda.
Jika dulu bahan bakar yang digunakan mengandung toluena, timah dan mangan aditif. Dibuat khusus dan tidak sama dengan yang dijual di SPBU Shell.
"Sedangkan untuk era sekarang, peraturan mengharuskan formula bahan bakar yang representatif dan efisien. Bahan bakar Shell yang digunakan tim Ferrari, 99% mengandung unsur yang sama dengan Shell V-Power unleaded yang dijual di SPBU Shell seluruh dunia," ujar Guy Lovett, Shell Technology Manager.
Peraturan baru menuntut semua bahan bakar di F1 harus mengandung 5,75% kadar biofuel. "Perkembangan serius yang harus dilakukan para insinyur Shell," tambah Lovett.
Selain itu, penggunaan oli Shell Helix Ultra dengan ramuan khusus sebagai pendingin mesin, juga sangat dibutuhkan pada era terkini F1. Lantaran diaturan baru setiap mobil hanya diperbolehkan menggunakan 4 buah mesin selama 1 musim balapan.
"Sedangkan jumlah balapan jadi 20 seri. Butuh oli berkualitas agar mesin tetap awet," lanjut pria asal Inggris ini.
Shell PurePlus Technology merupakan metode baru produksi pelumas sintetis yang bebas partikel kristal. Dibuat dari gas alam dan tidak ditemukan di minyak mentah.
"Diperkenalkan melalui Shell Helix Ultra untuk F1 sejak tahun lalu," ujar Lovett. (otosport.otomotifnet.com)