Mereka tersaring melalui seleksi yang ketat. Bayangkan, dari hari Kamis (27/11) ada 150 peserta yang disaring lewat tes teori. Diambil 67 peserta yang ikuti tes praktek di lintasan pada Jumat (28/11). Di hari terakhir tinggal 37 peserta saja.
Sebut saja Lavril Budi Santoso, lajang Baluwarti Solo yang kebetulan hanya lolos sampai hari Jumat mengaku ada beberapa kendala. "Enggak terbiasa geber motor bebek buat balap, penyesuaiannya enggak bisa cepat. Termasuk untuk memainkan persneling bila bertemu tikungan," ujarnya.
Wawan Hermawan, road racer nasional yang duduk mentor sekaligus penyeleksi mengatakan, bahwa banyak peserta terseleksi. Salah satunya karena faktor usia, karena memang program ini memfokuskan pada usia 18 tahun ke bawah.
"Terlihat juga beberapa peserta yang belum bisa merasakan motor balap. Misal faktor pindah gigi, beberapa peserta malah melenceng dari racing line," paparnya.
Memang ucapannya betul. Di sirkuit, beberapa pemandangan lucu sempat terlihat. Contohnya pada sesi practice, ada peserta yang lupa kenakan sarung tangan. Eitz ada pula yang nyelonong ketika bertemu tikungan, telat oper gigi dan lupa ngerem hehee..
JJBB ini memang difokuskan untuk mencari bibit pembalap motor yang punya potensi. Pendaftarannya gratis dan calon pembalap difasilitasi, tinggal bawa badan dan betot gas doang.
JJBB menggunakan Honda Blade sebagai tunggangan para calon pembalap muda Honda.
Kira-kira siapa yang lolos di JJBB Solo ya? Tunggu laporannya! (otomotifnet.com)