Aplikasi Cakram Berdiameter Kecil, Bikin Pede Joki Jupiter Z1

Bagja - Rabu, 26 Juni 2013 | 16:54 WIB

(Bagja - )


Penampilan gemilang Sigit PD di IP1, Sentul International Karting Circuit (23/6) dalam ajang balap Indoprix 2013 seri keempat, rupanya tidak lepas dari setup motor dan teknologi yang terhitung secara matang oleh timnya. Salah satu teknologi berbeda yang  mereka aplikasikan adalah teknologi pada sistem pengereman.

Sekilas terlihat aneh secara tampilan, cakram berdiameter kecil yang disandingkan dengan kaliper dari Brembo, rupanya bukan tanpa maksud. Selama ini banyak anggapan bahwa pemakaian cakram berdiameter lebar adalah wajib, karena menjanjikan performa pengereman yang lebih baik. Namun hal tersebut bertolak belakang dengan apa yang diaplikasikan di motor yang diturunkan oleh tim.

Berbekal cakram floating, dengan ketebalan 4mm, diameter yang dipilih pun terlihat tidak berbeda dengan ukuran standarnya. "Gaya balap rider kami yang cenderung lebih kasar melakukan pengereman, membuat peranti pengereman harus benar-benar maksimal. Suhu cakram yang bisa mencapai lebih dari 400 derajat celcius saat pengereman, menjadi tolak ukur utamanya," ungkap M. Abidin, GM Service & Motorsport PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Dengan cakram yang murni floating, pembalap tidak perlu takut, panas yang berasal dari gesekan antar komponen tidak terlepas sempurna. "Secara material, cakram tidak akan terpengaruh, karena struktur cakram floating yang mudah melepas panas, dan material yang sudah dirancang untuk suhu tinggi, sehingga kami mempercayakan cakram itu bisa dipasangkan dengan kampas rem metal," tambahnya.


Tidak main-main, di beberapa titik pengereman, motor yang ditunggangi Sigit PD dan Sudarmono pun tidak jarang sampai mengeluarkan api, pertanda tingginya suhu cakram yang beradu dengan kampas metal. Dengan kombinasi piranti pengereman tersebut, rupanya membuat Sigit dan rekan setimnya lebih pede untuk melakukan late braking. (otosport.co.id)