Kelas 1.600 cc Modifikasi dibuka untuk menarik peserta non Honda Jazz yang dominan di 1.500 cc Standar
Sentul - Kejuaraan nasional Indonesia Touring Car Championship (ITCC) yang tergabung dalam Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) seri 1 di Sentul, Bogor, Jawa Barat (12/4) menjadi tolok ukur, bagaimana regulasi baru kelas 1.600 cc Modifikasi yang dibuka oleh PP IMI menuai respons peserta. Nyatanya, mobil-mobil 1.500 cc Standar justru yang mengaspal. Apa yang terjadi?
TIDAK DITUTUP
Pertama, tentu tak ada peserta di kelas 1.600 cc Modifikasi. Padahal kelas ini dibuka untuk mengakomodasi calon peserta yang ingin ikut dengan mobil non Honda. Sebagaimana diketahui, kejurnas 1.500 cc didominasi oleh Honda Jazz. Nah, dengan kelas ini, peserta non-Jazz bisa punya kesempatan menang dengan sejumlah modifikasi.
Hanya saja, regulasi yang membolehkan modifikasi bebas membuat biaya ikut balapan kelas ini sangat mahal. Dengan uang yang besar, calon peserta punya pilihan balap lain yang sudah ‘jelas kencangnya’ ketimbang memodifikasi mobil 1.500 jadi 1.600 cc.
Meski begitu, kelas ini tidak ditutup. Taqwa Suryoswasono, Biro Teknik Roda 4 PP IMI menyatakan kelas ini belum ada peserta. “Mungkin perlu sosialisasi lagi. Tapi paling tidak tahun 2015 pilihan kelasnya sudah ada, tinggal mau ikut apa enggak,” ujarnya seraya bilang kelas yang ada saat ini 1.000, 1.200, 1.300, 1.400, 1.500 dan 1.600 cc.
Nah, soal ikut apa tidak, jauh-jauh hari Alvin Bahar, pembalap tim Honda Racing Indonesia sempat gamang. Pasalnya ia belum tahu apakah kelas ini akan ramai. Ia tak ingin kecolongan jika kelas ini ramai dan dikuasai rival. Apalagi kabarnya, kelas 1.600 cc Modifikasi bertitel kejurnas sedangkan 1.500 cc Standar tidak. Dua kelas ini juga akan distart bareng. Belakangan, ia pilih main di 1.500 cc Standar.
EH, ADA YARIS!
Sementara itu kelas 1.500 cc Standar menuai banyak peserta. Pertama karena ubahan yang dilakukan tidak banyak, kedua bagi pemakai Honda Jazz atau Brio, mobil tersebut bisa ikut dua kejuaraan sekaligus, ITCC dan OMR Jazz/Brio.
Bagusnya, meski didominasi Honda Jazz, tim GT Radial yang menurunkan Fino Saksono pakai Honda Jazz juga menurunkan Alinka Hardianti dengan Toyota Yaris lama. Sehingga kelas ini tidak jadi one make race Honda.
Alinka sendiri gemas ingin turun dengan Yaris baru. Hanya saja belum ada unit yang akan dibalapkan. Di seri perdana ini ia sanggup finish kelima. Menurut Alinka yang tahun lalu ikut Super Touring Car, perrsaingan di ITCC lebih kentara. “Kalau di STC, sudah fight abis-abisan enggak tahunya bukan lawan kita. Kita juga beda titik pengereman dari mobil-mobil rear (wheel drive). Mereka ngerem di mana, kita ngerem di mana,” ulasnya seraya bilang Yaris baru meski wheelbase panjang tapi cocok untuk balap turing.
Wah, bener nih? (otosport.otomotifnet.com)
Hasil Lomba
1. Fino Saksonno Tim GT Radial
2. Rio SB Tim Honda Racing Indonesia
3. Alvin Bahar Tim Honda Racing Indonesia
UNTUNG ADA MIRAGE CHALLENGE
Mitsubishi Mirage yang turun di kelas 1.200 cc membuat kelas ini sedikit berwarna. Wiewie Rianto, bos Firna Protechnik bersama FBRT mengakui menurunkan Mirage untuk riset. “Kami lagi develop mobil untuk Mirage Challenge. Ini tahap penyempurnaan, kita dapat (catatan waktu) 2:03,” ujarnya di Sentul (12/4).
Wiewie Rianto
Menurutnya, catatan waktu tercepat per lap 2 menit 3 detik. Hanya saja saat lomba mobil beradu dengan mobil lain membuat arm kiri depan bermasalah. “Tapi waktu kualifikasi kita ke-2, itu sudah kemajuan,” lanjutnya.
Mobil ini menjadi sarana mengetes suspensi untuk trek aspal. Hasil tes akan diaplikasi di Mitsubishi Mirage yang digunakan di ajang Mirage Challenge di mana tiga seri di antaranya diselenggarakan di sirkuit Sentul. Ah, untung ada Mirage Challenge, kalau enggak mana ada Mirage yang ikutan turing? •
SSST. YARIS BISA MENANG
Soal regulasi modifikasi, Indra Saksono, manajer tim GT Radial mengungkapkan pihaknya hanya ingin agar regulasi balap turing membolehkan modifikasi camshaft. “Kita ingin kem bisa dimodif, tapi aturannya malah membebaskan semua, jadi mahal,” ujarnya.
Nah, lebih jauh soal batasan-batasan dalam aturan ini, memang sulit menyetarakan Jazz dan Yaris dalam satu kelas. Seorang mekanik senior berbisik jika camshaft Yaris boleh dimodifikasi, Yaris bakal menang. Pasalnya, ruang untuk meningkatkan performanya lebih luas ketimbang Honda Jazz. Hmmm...•