Adventure Off Road Batulicin, Ketemu di Garis Finish Aja Yaaa...

billy - Sabtu, 20 April 2013 | 09:13 WIB

(billy - )


Lebih ‘licin’ menuju garis finish, begitu kira-kira gambaran jalannya Batulicin Off-Road Challenge 2013 garapan Genta Auto & Sport di Batulicin, Kalsel (13-14/04), Maklum, untuk menyelesaikan lomba, sang driver enggak harus bareng-bareng sama navigatornya.

Misal, sehabis lepas dari rintangan, ia bisa jalan duluan tanpa navigator, sementara pasangannya itu ditinggal untuk beberes di lokasi rintangan. Nah, style begini di event peringatan HUT kabupaten Tanah bumbu ke-10 ini, memang untuk latihan kejurnas adventure off-road perorangan beberapa waktu mendatang.

LEBIH CEPAT
Kejuaraan digelar di Bukit Besar Batulicin dengan total panjang trek kurang lebih 3.500 meter. Dibagi menjadi 8 SS untuk kelas FFA dan 7 SS untuk kelas UTV non Winch dan Under 1.300cc Non Winch. Pesertanya 46 starter yang sebagian besar memakai kendaraan UTV. Seperti disebut tadi, event ini memang sebagai pilot project untuk regulasi baru yang nantinya akan dipakai dalam kejuaraan nasional Adventure Off-Road kelas perorangan. Di mana aturan signifikannya sang driver dapat menuju langsung garis finis tanpa harus menunggu navigator.

"Regulasi ini sebenarnya telah dijalankan di event Genta sebelumnya dan IMI menjatuhkan pilihan untuk menggunakan regulasi tersebut untuk kejuaraan nasional Adventure Off-Road kelas perorangan nantinya,” jelas Tjahjadi Gunawan, penanggung jawab Racing Committee Genta Auto dan Sport.


Dengan regulasi ini, maka dapat membantu peserta untuk mendapatkan waktu yang lebih baik. Dan yang lebih penting lagi safety-nya. Bisa lebih baik karena masing-masing pihak, driver dan navigator dapat lebih tenang menjalankan kewajibannya.

Contoh aja nih, kalau biasanya saat balapan navigator belum sempat menggunakan safety belt, sementara driver sudah mulai injak gas karena takut kehilangan waktu, itu bisa jadi masalah. Belum lagi kecelakaan yang terjadi secara enggak sengaja karena navigator buru-buru naik ke mobil.

Hal yang tak jauh berbeda juga diucap Yuma Winathakusuma yang ambil bagian di kelas FFA pakai ATV. "Jelas waktu akan terpangkas cukup banyak karena driver enggak lagi harus menunggu navigator untuk dapat masuk ke garis finish,” ungkapnya seraya mengingatkan kalau pada hakekatnya off-road itu adalah kejuaraan yang megutamakan kerjasama tim.

Sementara, Henry Dunan yang tahun lalu menyambet juara nasional kelas perorangan bilang kalau kompetisi adalah mencatat waktu secepatnya. "Bagaimana pun juga yang namanya kompetisi adalah mencatat waktu secepatnya dan driver dapat langsung menyelesaikan lomba setelah melewati rintangan,” jelas Hendri yang harus rela kehillangan waktu di SS 6 akibat tuas persenelingnya patah dan permasalahan winch di SS 8. (otosport.co.id)