SADAR BIAYA
Boleh jadi Indonesia adalah satu-satunya yang mewadahi drifting dalam kegiatan kalender motorsport nasionalnya. Maklum saja, Drifting bisa dikatakan bukan balapan, karena tidak menentukan pemenang dengan hitungan waktu dari start hingga finish seperti umumnya motorsport lain, seperti balap turing, reli atau drag race.
Namun, itikad baik ini harus didukung demi memeriahkan gelaran motorsport di Tanah Air. Untuk menunjang penyelenggaraan Kejurnas ini, sudah dilakukan peaching Pronas (Promotor Nasional) untuk melaksanakannya.
"Sudah ada pihak yang akan menyelenggarakannya, begitu pun aturannya sudah ada di PP IMI, tinggal menunggu persetujuan dari PP IMI saja," ungkap Rifat Sungkar, Ketua Komisi Drifting, PP IMI.
Soal regulasi, memang belum bisa diumumkan, karena masih menunggu persetujuan dari PP IMI untuk sosialisasi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, namun sekadar review saja, Kejurnas Drifting secara garis besar akan membuka kesempatan lebih banyak bagi penggemar drifting di Indonesia.
"Di sini, banyak sekali penggemar drifting yang ingin ikut dalam sebuah event. Namun, tentu harus dibuatkan aturan yang memang tak menjadi beban biaya terlalu besar," tukas Rifat.
Menurut suami dari Sissy Prescillia itu, adaptasi dari FD diambil soal pengaturan poinnya. "Tetapi untuk segi keselamatan, ada beberapa hal khusus yang disesuaikan dengan kondisi di sini," ungkapnya.
Secara garis besar, Kejurnas Drifting nanti akan dilaksanakan dalam beberapa seri. "Untuk total serinya belum dapat diumumkan," ujar Rifat. Namun beredar kabar kemungkinan akan dilakukan 5 seri Kejurnas, walau ada kabar lagi akan terbagi dalam 2 tim penyelenggara di antara kelima seri tersebut.
Nah, dalam kejuaraan nanti, Rifat menyatakan akan dibagi beberapa kelas. "Kategori drifternya akan dibagi, secara umum Pro dan Rookie, sementara di kelas Rookie sendiri ada kejuaraan Open dan Drift Star," ujar lelaki yang juga pereli dari tim Pertamina itu.
Drift Star ini, diharapkan mampu menampung aspirasi drifter wanna be menjadi drifter sungguhan yang berlaga dalam suatu event. "Drift Star, ada pembatasan dalam spesifikasi mobilnya," terang Taqwa SS dari Kepala Biro Teknik Roda 4 PP IMI. "Misal memberi restrictor pada turbonya untuk membatasi tenaga, serta menggunakan knalpot yang diameter luarnya paling besar 2 ¼ inci," ujarnya.
Rifat pun mengamini dengan menyebut pula, selain itu knalpot tadi dibatasi dengan dua tabung saja, serta tak boleh ada NOS (Nitrous Oxide). "Kalau mesin dan mobil sih bebas, hanya harus mengikuti aturan tadi, satu lagi, ban yang digunakan menggunakan lebar tapak 215 mm ring 17 inci," tuturnya.
Selain itu, tentu pengunaan girboks dog-drive tidak diperbolehkan untuk Drift Star. "Selama H-Pattern, masih boleh, meski close ratio sekalipun," lanjutnya.
Jadi, nanti pada Kejurnas Drifting tersebut akan ada dua kategori juara, yaitu Juara Umum, serta Rookie of The Year (ROTY) yang diambil dari kelas Drift Star.
Sementara itu, penilaian maksimum yang diberikan oleh para juri, akan terbagi pada Speed (10 poin), Angle (30 poin), Line (30 poin), Style (30 poin). (otosport.co.id)