“Kejurnas adalah sebuah kompetisi, di mana pesertanya ingin selalu tampil terbaik. Saya dan Hade pun begitu, hadir dengan motivasi menjadi juara. Bahwa akhirnya jadi juara atau tidak, itu sangat bergantung pada banyak faktor. Runner up di PWRC sama sekali tak menjamin sukses di kejurnas meski levelnya berbeda,” tukas Ubang.
Hal senada dilontarkan Hade, sang navigator utama Ubang. Selain menjaga irama berkompetisi Ubang, mereka tetap fokus di kejurnas untuk mempertahankan gelar juara nasional sekaligus meraih hattrick musim ini setelah menjuarai musim 2009 dan 2010.
“Gelar juara nasional selalu penting. Kami tetap berjuang ke sana sekaligus menikmati atmosfer Reli Medan yang punya karakter tersendiri,” katanya.
Jadi, persaingan di seri kejurnas kali ini pastinya bakal berlangsung lebih seru dari sebelumnya dan diharapkan jadi atraksi menarik bagi penonton yang selalu antusias meramaikan reli di Medan. Bagi pereli belia dari generasi di bawah Subhan/Hade, mereka bisa mencermati aksi sang pereli PWRC di lintasan sekaligus memotivasi mereka tampil lebih baik.
Untuk para pereli nasional lainnya, tentunya akan muncul adrenalin tersendiri untuk melawan Ubang/Hade di atas Mitsubishi Evo X-nya. Dengan aroma kompetisi seperti itu diharapkan imej Reli Medan kembali melambung dan memudahkan upaya pihak IMI Sumut untuk menggelar kembali reli internasional di daerahnya. (otosport.co.id)