"Kami belum dapat memastikan, akankah Nozza Grande masuk ke Indonesia atau tidak. Yang jelas, kalau pun masuk akan butuh banyak penyesuaian," buka Radityo A.D, Brand Manager Marketing Planning & Strategy PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) saat dihubungi hari ini (22/7).
Menurutnya terlalu riskan untuk menghadirkan skutik 125cc itu dengan spek yang sama seperti di Vietnam secara utuh. Mulai dari soal selera konsumen hingga ke regulasi bahan bakar, kedua negara cukup berbeda.
Radityo mengatakan jika di Vietnam, skuter bertampang klasik, atau ala Eropa lebih disukai. Makanya Yamaha di sana banyak mengeluarkan skutik retro seperti Cuxi, Nozza atau Mio Classico.
"Sementara konsumen Indonesia lebih suka tampang motor yang sporty dan konservatif dengan desain lancip, tapi tetap ada unsur elegan," ungkapnya.
Selain itu, soal mesin Blue Core yang diusung Nozza Grande menurutnya harus disesuaikan dengan bahan bakar dan regulasi di Indonesia. "Butuh sedikit penyesuaian, karena tiap negara memiliki regulasi yang berbeda. Begitu pula di Indonesia dan Vietnam. Tapi detailnya kami belum bisa umumkan," pungkasnya. (motor.otomotifnet.com)