Buat bermain drag bike di jarak 400 meter, Yamaha Mio milik Ade Teguh cukup disegani. Apalagi, skubek kepunyaan warga Tangerang, Banten ini kapasitasnya sudah membengkak menjadi 240 cc.
Sebenarnya, Ade punya alasan khusus ketika menjadikan Mio ini punya akselerasi lebih. Yaitu, sebagai kado buat anak pertamanya yang baru lahir dari rahim istrinya. "Saya memang sudah niat untuk membuat motor kencang ketika anak saya lahir. Jadi, Mio ini saya dedikasikan buat mereka,” bilang pria yang kerap di sapa Tikus ini.
Untuk membuat mesin skutik kesayangannya mampu berkitir lebih, Tikus tidak sendirian. Doi mempercayakan ke Eka, mekanik bengkel Putra Dewan Racing (PDR) di Jl. Danau Batur 3 No. 13, Perumnas 2, Tangerang, Banten.
Buat bermain di trek 400 meter, power engine kudu besar. Ini ditempuh lewat cara aplikasi piston Kawasaki Bosh diameter 66 mm.
"Sengaja memakai punya Boss, karena seher itu cukup kuat. Tapi, biar bobot piston jadi ringan, dipapas lagi 2 mm pada bagian dome,” bilang Eka. Setidaknya, kinerja mesin pun tak terlalu terbebani.
Tapi buat aplikasi piston ini, ada penyesuaian yang musti dilakukan. Yaitu, mengakali pen piston. Sebab, diameter pen piston Boss 16 mm. Sedang di setang standar milik Mio, aplikasi diameter 15 mm. Maka itu, kudu diakali pakai bushing 1/2 mm.
Lewat pinston 66 mm ini, kapasitas silinder bengkak jadi 197,7 cc. Tapi, menurut mekanik yang akrab disapa Blekok itu masih belum cukup. Jadi, enggak afdol kalo stroke tak ikut dinaikkan. Tujuannya supaya torsi makin ikut terdongkrak.
Naik stroke ditempuh lewat cara menggeser posisi big end di kruk as. Bandul, digeser 6 mm. Naik-turun, jadi 12 mm. Lewat total stroke yang 69,9 mm, kini volume silinder menjadi 239 cc.
Jadinya volume silinder yang bengkak hingga dua kali lipat dari standar Mio ini, power dirasa cukup buat berlari. So, tingga menyesuaikan seting di part lain.
Misalnya, mengatur buka-tutup kem lebih lama. Sehingga campuran bahan bakar dan bensin yang masuk ke ruang bakar lebih banyak dan lama. Diameter payung klep ikut diganti yang lebih besar.
Pakai klep merek Kawahara Racing, tapi klep dicustom ulang lagi. Terutama klep ex. Klep isapnya tetap 34 mm. Sedangkan buat klep buangnya diperkecil 1 mm. Yaitu, jadi 28 mm. "Pakai klep ini karena mempunyai bahan yang kuat,” tambah mekanik yang merangkap sebagai pembalap.
Biar kompresi tambah padat, bibir silinder head dipapas 0,5 mm. Kubah, mengikuti diameter piston. Ubahan pun berlanjut pada sistem pengapian.
Guna menghasilkan percikan api yang lebih besar. Diterapkan CDI racing merek BRT asal Cibinong, Bogor, Jawa Barat yang dipadu koil Suzuki RM. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek depan : TK Exel 1,20x17
Pelek belakang : TK exel 1,40x17
Ban depan : Yoko 50/90-17
Ban belakang : Power Tread 60/90-17
Setang : Custom
Sebenarnya, Ade punya alasan khusus ketika menjadikan Mio ini punya akselerasi lebih. Yaitu, sebagai kado buat anak pertamanya yang baru lahir dari rahim istrinya. "Saya memang sudah niat untuk membuat motor kencang ketika anak saya lahir. Jadi, Mio ini saya dedikasikan buat mereka,” bilang pria yang kerap di sapa Tikus ini.
Untuk membuat mesin skutik kesayangannya mampu berkitir lebih, Tikus tidak sendirian. Doi mempercayakan ke Eka, mekanik bengkel Putra Dewan Racing (PDR) di Jl. Danau Batur 3 No. 13, Perumnas 2, Tangerang, Banten.
Buat bermain di trek 400 meter, power engine kudu besar. Ini ditempuh lewat cara aplikasi piston Kawasaki Bosh diameter 66 mm.
"Sengaja memakai punya Boss, karena seher itu cukup kuat. Tapi, biar bobot piston jadi ringan, dipapas lagi 2 mm pada bagian dome,” bilang Eka. Setidaknya, kinerja mesin pun tak terlalu terbebani.
Tapi buat aplikasi piston ini, ada penyesuaian yang musti dilakukan. Yaitu, mengakali pen piston. Sebab, diameter pen piston Boss 16 mm. Sedang di setang standar milik Mio, aplikasi diameter 15 mm. Maka itu, kudu diakali pakai bushing 1/2 mm.
Naik stroke ditempuh lewat cara menggeser posisi big end di kruk as. Bandul, digeser 6 mm. Naik-turun, jadi 12 mm. Lewat total stroke yang 69,9 mm, kini volume silinder menjadi 239 cc.
Jadinya volume silinder yang bengkak hingga dua kali lipat dari standar Mio ini, power dirasa cukup buat berlari. So, tingga menyesuaikan seting di part lain.
Misalnya, mengatur buka-tutup kem lebih lama. Sehingga campuran bahan bakar dan bensin yang masuk ke ruang bakar lebih banyak dan lama. Diameter payung klep ikut diganti yang lebih besar.
Pakai klep merek Kawahara Racing, tapi klep dicustom ulang lagi. Terutama klep ex. Klep isapnya tetap 34 mm. Sedangkan buat klep buangnya diperkecil 1 mm. Yaitu, jadi 28 mm. "Pakai klep ini karena mempunyai bahan yang kuat,” tambah mekanik yang merangkap sebagai pembalap.
Biar kompresi tambah padat, bibir silinder head dipapas 0,5 mm. Kubah, mengikuti diameter piston. Ubahan pun berlanjut pada sistem pengapian.
Guna menghasilkan percikan api yang lebih besar. Diterapkan CDI racing merek BRT asal Cibinong, Bogor, Jawa Barat yang dipadu koil Suzuki RM. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pelek depan : TK Exel 1,20x17
Pelek belakang : TK exel 1,40x17
Ban depan : Yoko 50/90-17
Ban belakang : Power Tread 60/90-17
Setang : Custom