Yamaha Mio & Honda Scoopy, Istri Melawan Suami

Editor - Minggu, 18 Maret 2012 | 10:48 WIB

(Editor - )


 Diluar urusan modif, tentu sayang dong!
Sejatinya, Engkos Kosasih dan Megawati adalah pasangan suami istri yang kompak. Tapi, tidak dalam urusan modifikasi. Yaitu, Yamaha Mio yang ditunggangi sang suami dan Honda Scoopy oleh sang istri. Keduanya, punya perbedaan selera.

Kondisi ini, bisa tercermin lewat konsep modifikasi yang diterapkan. Seperti Koz, sapaan akrab Engkos. Doi, lebih pilih skubek bertema racing look dengan beberapa aplikasi part bertema racing.

Sedang Mega, sang Istri, pilih bermain manis meski dalam proses modifikasinya mengaplikasi beberapa part yang tak jauh dari kesan racing. Misalnya, grip gas dan sok belakang berulir jarang.

Nah, mau tau lebih dong apa aja sih perbedaan selera dari pasutri (pasangan suami-istri) yang tinggal di daerah Cipayung, Jakarta Timur ini. Simak!

BATOK XEON VS STANDAR

 Sport lawan elegan
Buat urusan tampilan batok setang. Koz aplikasi dari Yamaha Xeon. Tak cuma batok, tapi sekaligus satu set dengan setang dan panel sakelar. Buat pemasangan batok dan setang punya Xeon ini, keluar dana Rp 500 ribu.

Tak sampai batok dan setang saja. Ternyata, part dari Xeon juga berimbas hingga ke cover bodi depan. Untuk urusan ini, doi keluar uang Rp 1,3 juta. Tapi, buat adposi part ini, Koz mesti ubah dudukan baut-baut yang biasa dipakai cover bodi depan Mio. "Semua saya ubah sendiri,” kata pria yang juga punya toko Bandung Matic Shop (BAM’S) di Jl. Raya Bogor, No. 24 (Depan Apotek Abba Hek), Kramat Jati, Jakarta Timur. Sedang buat istri, lebih main ke part pemanis aja. Misal, windshield.

STIKER VS RACING LOOK

 Stiker after market beradu bodi
Lain hal dengan Mega. Wanita berjilbab ini, hanya ingin mengganti stiker bawaan Scoopy. Penggantinya, aplikasi stiker aftermarket yang sejatinya menjadi stiker Scoopy di Thailand. Harganya yang murah, hanya cukup keluarkan uang Rp 75 ribu. Selain itu, modelnya beragam dan banyak ditawarkan di pasaran. “Proses penggantiannya juga mudah. Enggak perlu repot cat atau desain lagi,” timpal Mega.

Agak beda dengan istri, Koz pilih aliran racing look  buat modif Mio kesayangannya. Pemakaian pelek tipis 17 inci, sedikit kuatkan konsep pacuan drag. “Biar simple, keren dan bisa dipakai harian. Biar makin sangar, beberapa bagian bodi dibolongi dan dibetuk motif,” tutur ayah dari 1 anak itu.

BORE UP VS STANDAR

 Engine tak lagi standar
Ini dia yang jelas jadi pembeda. Koz menerapkan konsep bore up di engine besutannya. Yaitu, pakai piston TDR 58,5 mm. “Biar sesuai dengan konsep keseluruhan. Jadi mesin motor juga kudu bisa dipacu. Untuk kem, dipapas lagi sekitar 2 mm. Tapi, tetap kem standar ya,” kata Koz mempercayakan pada Abit, mekanik dari Tri Tunggal Motor.

Lewat semua ubahan yang dilakukan di engine, tampilan tak sekadar pergantian bodi. Tentunya, butuh aplikasi part pendukung engine juga. Ya, misalnya, saluran buang atau knalpot! Tentunya, semua menjadi beda jika melihat Scoopy. “Kalau aku sih, alon-alon asal kelakon. Toh ujung-unjungnya nyampe juga,” kata si istri yang murah senyum ini.

INI DIA KESAMAANNYA
Ini membuktikan masih adanya kekompakan pada pasangan suami-istri ini. Yaitu, aplikasi variasi monel di kedua pacuannya. Pemasangan monel menurut pasangan ini, jadi hal yang wajib.

“Penggunaan monel ini sangat lucu dan menarik. Apalagi kalau bisa menarik perhatian banyak orang,” kata ibu beranak satu ini. Monel terbuat dari stainless steel. Muncul setelah varisi merek Posh yang dominan biru itu menghilang.

KUNCI VS TOMBOL
Sedikit inovasi dilakukan Koz. Yaitu, buat membuka jok skubek kesayangannya itu tak perlu lagi pakai kunci. Cukup tekan tombol. Sedang di Scoopy, tetap pakai kunci.

Buat terapakan konsep tekan tombol itu, Koz mengadopsi central lock punya mobil buat menarik tuas penkunci joknya. Jadi, ketika tombol ditekan, jok akan terbuka secara otomatis. “Kalo isi bensin, enggak ribet nyabut kunci. Tinggal pencet, langsung buka tuh joknya,” tuturnya. (motorplus-online.com)