Diluar urusan modif, tentu sayang dong!
Sejatinya, Engkos Kosasih dan Megawati adalah pasangan suami istri yang kompak. Tapi, tidak dalam urusan modifikasi. Yaitu, Yamaha Mio yang ditunggangi sang suami dan Honda Scoopy oleh sang istri. Keduanya, punya perbedaan selera.
Kondisi ini, bisa tercermin lewat konsep modifikasi yang diterapkan. Seperti Koz, sapaan akrab Engkos. Doi, lebih pilih skubek bertema racing look dengan beberapa aplikasi part bertema racing.
Sedang Mega, sang Istri, pilih bermain manis meski dalam proses modifikasinya mengaplikasi beberapa part yang tak jauh dari kesan racing. Misalnya, grip gas dan sok belakang berulir jarang.
Nah, mau tau lebih dong apa aja sih perbedaan selera dari pasutri (pasangan suami-istri) yang tinggal di daerah Cipayung, Jakarta Timur ini. Simak!
Kondisi ini, bisa tercermin lewat konsep modifikasi yang diterapkan. Seperti Koz, sapaan akrab Engkos. Doi, lebih pilih skubek bertema racing look dengan beberapa aplikasi part bertema racing.
Sedang Mega, sang Istri, pilih bermain manis meski dalam proses modifikasinya mengaplikasi beberapa part yang tak jauh dari kesan racing. Misalnya, grip gas dan sok belakang berulir jarang.
Nah, mau tau lebih dong apa aja sih perbedaan selera dari pasutri (pasangan suami-istri) yang tinggal di daerah Cipayung, Jakarta Timur ini. Simak!
BATOK XEON VS STANDAR
Sport lawan elegan
Tak sampai batok dan setang saja. Ternyata, part dari Xeon juga berimbas hingga ke cover bodi depan. Untuk urusan ini, doi keluar uang Rp 1,3 juta. Tapi, buat adposi part ini, Koz mesti ubah dudukan baut-baut yang biasa dipakai cover bodi depan Mio. "Semua saya ubah sendiri,” kata pria yang juga punya toko Bandung Matic Shop (BAM’S) di Jl. Raya Bogor, No. 24 (Depan Apotek Abba Hek), Kramat Jati, Jakarta Timur. Sedang buat istri, lebih main ke part pemanis aja. Misal, windshield.
STIKER VS RACING LOOK
Stiker after market beradu bodi
Agak beda dengan istri, Koz pilih aliran racing look buat modif Mio kesayangannya. Pemakaian pelek tipis 17 inci, sedikit kuatkan konsep pacuan drag. “Biar simple, keren dan bisa dipakai harian. Biar makin sangar, beberapa bagian bodi dibolongi dan dibetuk motif,” tutur ayah dari 1 anak itu.
BORE UP VS STANDAR
Engine tak lagi standar
Lewat semua ubahan yang dilakukan di engine, tampilan tak sekadar pergantian bodi. Tentunya, butuh aplikasi part pendukung engine juga. Ya, misalnya, saluran buang atau knalpot! Tentunya, semua menjadi beda jika melihat Scoopy. “Kalau aku sih, alon-alon asal kelakon. Toh ujung-unjungnya nyampe juga,” kata si istri yang murah senyum ini.
INI DIA KESAMAANNYA
Ini membuktikan masih adanya kekompakan pada pasangan suami-istri ini. Yaitu, aplikasi variasi monel di kedua pacuannya. Pemasangan monel menurut pasangan ini, jadi hal yang wajib.
“Penggunaan monel ini sangat lucu dan menarik. Apalagi kalau bisa menarik perhatian banyak orang,” kata ibu beranak satu ini. Monel terbuat dari stainless steel. Muncul setelah varisi merek Posh yang dominan biru itu menghilang.
KUNCI VS TOMBOL
Sedikit inovasi dilakukan Koz. Yaitu, buat membuka jok skubek kesayangannya itu tak perlu lagi pakai kunci. Cukup tekan tombol. Sedang di Scoopy, tetap pakai kunci.
Buat terapakan konsep tekan tombol itu, Koz mengadopsi central lock punya mobil buat menarik tuas penkunci joknya. Jadi, ketika tombol ditekan, jok akan terbuka secara otomatis. “Kalo isi bensin, enggak ribet nyabut kunci. Tinggal pencet, langsung buka tuh joknya,” tuturnya. (motorplus-online.com)