“Anak saya senang lihat hasilnya. Lihat warnanya masih mewakili selera putri saya yang 16 tahun. Setelah itu ikutan beberapa contezt,” beber Jazuli yang tinggal di Jl. Mayjend Sutiyoso, Bandar Lampung.
Jazuli bilang awalnya model fashion standar ala tim Fiat Yamaha tahun lalu jadi inspirasi. Tapi, kombinasi biru-putih jadi umum digunakan banyak modifikator. “Akhirnya pilih skubek yang dipakai Michael Schumacher, pembalap F1 di tim Mercedes GP, di paddocknya sekarang,” ujar Jazuli.
|
Cerita pengecatan, Jazuli merasa hampir patah semangat. Kombinasi hijau gradasi dan putih mesti diulang lebih dari sekali. Akhirnya, gradasi hijau yang digunakan setengah bodi dan sisanya kelir putih.
Pas pemilihan, pengukuran huruf Petronas, logo F1, sampai logo Mercedes yang butuh kesabaran. Dua kali ampelas huruf dan logo bikin pusing. Tidak pas waktu dipasang kanan-kiri atau kebesaran.
Misal, logo F1 yang sepintas tinggal beli di banyak toko stiker. Tapi, Jazuli enggak melakukan itu. Karena adanya di sudut salah satu bodi, lambang F1 harus pas. Ukuran pun sempat dua kali berubah.
“Awalnya tinggi 4cm. Pas dipasang kok sepertinya malah jadi kekecilan. Stiker pun dilepas. Bikin lagi yang tingginya 8cm. Pas dipasang baru tingginya dirasa ideal,” urai Jazuli. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Swallow 100/90-14
Ban belakang: Swallow 120/70-14
Sok belakang: YSS
Cakram depan : Variasi Yamaha TZM
Sok depan : Dikondom variasi Ymax