Kawasaki D-Track 150, Inspirasi Balap

billy - Selasa, 5 Juli 2011 | 09:46 WIB

(billy - )


Saat menghadirkan D-Track 150, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) memang sudah dikonsepkan untuk supermoto. Bagi mereka yang lebih memilih jalur aspal dibandingkan garuk tanah. Kalau di luar negeri sih balapnya ada, tapi sayangnya untuk Indonesia masih belum jelas.


Karena standarnya sudah seperti itu, tentunya enak diajak ngebut. "Kalau sudah identik ngebut seperti itu gaya racing atau yang paling pas jika ingin memodifikasinya," pasti Ferdian Babenk, pemilik sekaligus modifikatornya.

Gaya balap tadi diterjamahkannya dengan memulai di sektor bodi. "Kita lakukan cat ulang dengan motif bendera finish, dengan begitu sudah semakin dekat dengan aura balap," ungkap Ferdi, sapaan akrabnya.

Biar lebih sip, motif ini dipadukan dengan pelapisan carbon di beberapa sektor. Misalnya rangka dan pelindung sok depan. Memang kesan sporty akan semakin kuat jika ada penambahan motif carbon atau carbon look seperti itu.  

Beberapa stiker produk yang  berhubungan dengan dunia balap juga dipasang. Sudah barang tentu dengan penempatan yang pas akan menambah harmonisasi. Hati-hati jika ingin pasang banyak stiker produk, jika terlalu ramai justru akan terlihat norak.  

Motif ini tidak hanya di bodi plastik saja. Tapi, juga menjalar hingga ke pelek. Tapi tidak total, hanya sebagian saja. "Supaya lebih sip hanya sebagian, sedangkan sisanya dicat hijau yang memang sudah khasnya Kawasaki," tambahnya.

Sektor kaki-kaki memang menjadi hal yang paling banyak dipermak. Tentu saja dengan tujuan untuk meningkatkan tema tadi. Balap sudah pasti harus punya peranti pengereman mumpuni. Itu termasuk hal yang menjadi concern Ferdi.

Misalnya saja kaliper harus diup-grade. Caranya mengganti dengan produk yang mempunyai piston lebih banyak. "Selain terlihat lebih besar, biasanya juga lebih pakem," yakin anak muda 25 tahun ini.

Karena itu dia pilih produk Kitaco 6 piston. Sekali lagi taste atau selera modifikasi terlihat sangat menonjol. Bukan hanya sekadar pilih barang variasi, tapi warna juga sangat diperhatikan.


Karena kaliper merah, teromol akhirnya juga dicat kelir menyala. Hal itu dilakukan pada roda depan dan belakang.

Dengan ubahan seperti ini, akhirnya Ferdi juga tidak puas dengan ukuran dan desain lengan ayunnya. Memang begitulah modifikasi, ubahan pada satu bagian akan mempengaruhi komponen lain.

Pria yang masih melajang ini membuat sendiri swing arm dengan pelat besi. "Bentuknya mengikuti Aprilia," katanya. Memang sekilas bentuk kotak dan sikunya mirip Aprilia SXV, tapi tidak ada lubang atau celah di bagian tengah.

Karena armnya sudah dibuat ulang, Ferdi berpikiran monosoknya juga sebaiknya diganti. "Pilih yang tingkat kekerasan dan reboundnya bisa diatur, kalau yang original rasanya terlalu empuk," tambah mahasiswa UII, Jogja ini.

Alhasil ubahan seperti ini yang dilakukannya sendiri, Ferdi berhasil membuat D-track menjadi lebih fashionable tapi tetap sporty. Boleh juga ditiru! (motorplus-online.com)

 DATA MODIFIKASI
Ban depan: Battlax 120/70-17
Ban belakang: Battlax 150/70-17
Pelek: TK
Knalpot: R9
Setang: Top Secret