Yamaha Jupiter - Z 110 2010, Kuncinya Daya Tahan Mesin

billy - Rabu, 30 Maret 2011 | 09:57 WIB

(billy - )


Bermain di Sentul, bukan cuma andalkan power gede. Daya tahan mesin juga penting. Kuncinya terletak pada kompresi, bahan bakar dan timing pengapian,� ujar Hawadis, mekanik Yamaha Yamalube KYT Tunggal Jaya ASH.

Terbukti di seri perdana IndoPrix 2011 di Sentul (26-27/3) lalu, Yamaha Jupiter-Z pacuan Rapid Topan Sucipto terbukti di podium kelas IP1 (110 cc). Memimpin total point setelah berhasil juara 3 di race 1 dan ke 1 di race 2.

Oleh Hawadis yang kelahiran Sampang, Madura itu, rasio kompresi hanya dipatok 12,9 : 1. �Komposisi ini memang rendah dibanding rata-rata yang lain,� lanjut Hawadis dari Jl. Swatirta 28, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Perbadingan kompresi ringan didapat dari piston bore up Izumi 52,0 mm yang kepalanya dibentuk ulang. Kompresi rendah itu karena bensol yang digunakan juga warna biru.

Komposisi spuyer juga diseting agak basah, walau konsekuesinya di lap awal tenaga belum terlihat. Pakai main-jet 275 dan pilot-jet 40 di karbu Mikuni Sudco 24. Debitnya diatur kem yang punya durasi kira-kira 272� untuk klep in dan out.

Termasuk timing atau derajat pengapian. Harus diatur ulang karena bensol biru memiliki oktan yang katanya lebih rendah diabnding hijau. �Menggunakan CDI BRT Super Pro. Maping diseting tertinggi 34�,� jelas Hawadis yang juga mengaku bangga atas hasil karyanya itu.

Begitu capai suhu ideal, komposisi gas bakar pun makin terbakar sempurna. Tidak heran ledakan gas bakar yang makin besar, sudah cukup untuk memutar gir reduksi setingan 16/36 yang diklaim Hawadis memiliki hitungan berat.

Tenaga tetap stabil baik di putaran menengah hingga atas. Menunut Hawadis dipadu magnet dan bandul 500 gram. Konon hal itu untuk mengakali hilangnya tenaga ketika rpm turun saat motor masuk di setiap tikungan. (motorplus-online.com) 

Sukses, Bro!


Knalpot R9

Untuk racik mesin Jupiter-Z Rapid Topan yang cenderung bertenaga di rpm tengah ke atas, Hadawis pun putar otak untuk memaksimalkan power di akselarasi. Komponen yang perlu dimodifikasi ulang saluran gas buang.

Diakui Hawadis, untuk pipa dia memang tetap mempertahankan knalpot asli R9. Diameter pipa dari ujung hingga silincer pas dengan lubang porting inlet yang dibikin berdiameter 24 mm.

�Hanya saja saringan dan sekat di dalam silencer dicustom lagi. Untuk mendapatkan tenaga maksimal di rpm bawah. Tabung silincer dibuat lebih pendek,� tunjuk Hawadis.

Pantas saja Sjafri Ganie yang juragan R9 itu sibuk di Sentul. Rupanya dia sibuk melayani para pemakai R9. Hebat !

DATA MODIFIKASI
 Ban: IRC
Sok belakang: YSS
Cakram: Racing Kit
Kampas: FR
Hawadis: 0813-1979-2999