Salah Isi Oli, Pengaruh Terhadap Tenaga!

Dimas Pradopo - Sabtu, 1 September 2012 | 09:51 WIB

(Dimas Pradopo - )


Ada cerita menarik yang masuk ke redaksi dan patut untuk diulas. Semoga saja kejadian ini tidak sampai dialami biker lain. Masalahnya bukan apa-apa, hari gini masih ada mekanik salah memasukkan tipe oli ke motor.

Kejadian tersebut dialami salah satu pembaca Em-Plus, pemilik Honda Blade 110 yang pelumas motornya diisi oli merek AHM Oil-MPX2 4AT khusus matic. Kebetulan merek dan kemasan pelumas hampir mirip dengan oli yang dipakai buat mesin kopling tipe basah macam Honda Blade (AHM Oil-MPX1 4T).

Atas kejadian ini, karuan saja pemilik motor menanyakan langsung ke redaksi. Katanya power motor seperti ngelos. Padahal motor baru dipakai 3 bulan. Makin bertanya-tanya lagi berat atau bobot pemilik motor 90 kg. Katanya, apakah power ngedrop karena bobot badannya?

Akhirnya motor dibawa ke bengkel resmi. Untuk dilakukan cek mesin karena dianggap masih garansi. Setelah dianalisa oleh mekanik di Bandung itu, kesimpulanya salah oli. Oli buat matic dimasukin ke mesin bebek.

“Dampak yang paling dirasakan kopling Blade biasanya gampang slip. Dan lama-kelamaan akan mempercepat keausan kopling. Karena oli MPX2 (matic) tidak ditambah kandungan antislip kopling,” jelas Sarwono Edhi, Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM).

Adapun ciri-ciri kopling slip akibat salah pakai oli biasanya putaran mesin cepat meraung tinggi tapi tidak diimbangi tenaga besar. Padahal, yang ideal begitu gas dibuka, akselarasinya sudah terasa. Hal itu lantaran kampas kopling lebih banyak bergesek daripada mengikat untuk mentransfer tenaga.

“Dan jika hal itu berlangsung cukup lama,  kampas kopling slip akan mempercepat proses  keausannya. Yang lebih parah, konsumsi bensin lebih boros karena tenaga mesin enggak maksimal sampai ke putaran roda,” imbuh bapak yang bertugas di AHTC (Astra Honda Training Centre), Sunter, Jakarta Utara.

Makanya biar kerja mesin motor tipe kopling basah dan kering terlihat sempurna, tipe pelumas yang diperuntuan kedua tipe tunggangan itupun mesti dibedakan. Apalagi dampak yang dirasakan cukup terasa.

Menurut Sarwono Edhi, kenapa oli untuk mesin kopling basah dan kering mesti dibedakan? Karena untuk mengakomodir kebutuhan kopling yang berbeda agar performance atau kemampuan mesin tetap terjaga. Sehingga tidak ada tenaga yang terbuang percuma.

“Nah, biar kejadian salah pilih dan salah isi tidak terjadi atau dialami konsumen lain,” saran bapak ramah itu agar lebih memperhatikan tipe oli yang akan dipakai. Apakah sudah sesuai dengan spesifikasi kendaraan yang menggunakan kopling basah atau kering, lalu cocokkan dengan kebutuhan pelumasnya.

“Yang perlu diingat buat pemilik motor saat beli oli, pastikan lagi untuk motor kopling basah baiknya gunakan oli yang tipenya JASO MA. Lalu untuk kopling kering gunakan JASO MB,” wantinya.

Oh iya.., standar untuk oli sepeda motor mesin 4 stroke ditentukan oleh JASO (Japan Automobile Standard Organization). Standar diklasifikasikan menjadi dua jenis, MA dan MB, menurut perbedaan sifat gesekan oli mesin.

Jadi, jangan sampai salah pilih tipe lagi ya. (motorplus-online.com)