Gejala Aki Tekor Di Yamaha Xeon Antara Kompresi Dan Stasioner

billy - Rabu, 19 Oktober 2011 | 08:10 WIB

Gejala Aki Tekor Di Yamaha Xeon Antara Kompresi Dan Stasioner (billy - )



Otomotifnet.com - Sambil menunggu pelat nomor kendaraan keluar, Haris Sutrisno memakai Yamaha Xeon buat sekedar keliling komplek.
 
“Tapi, selang dua minggu, motor sulit dihidupkan lewat elektrik starter,” ungkap Haris yang bermukim di Bandengan, Jakarta Barat.

Haris pun punya inisiatif sendiri mengganti aki lama dengan versi baru.
 
Tapi, hanya berselang sekitar dua bulan kemudian, problem yang sama timbul kembali. Starter ngadat dan sulit hidup.
 
“Coba cek aki lewat klakson, tapi kok bunyi kencang. Artinya, aki seperti enggak ada masalah,” jelasnya.

Karena tak ingin direpotkan, akhirnya Haris membawa Xeon ke bengkel resmi yang juga dealer tempat membelinya.
 
“Yang saya tahu, ada penggantian magnet dan kiprok,” ungkap pria yang juga berwirausaha itu.

Setelah penggantian, sebulan kemudian timbul lagi. Komplain, tetap dilakukan. Hingga akhirnya motor dibawa lagi ke bengkel resmi.
 
“Ini kali motor diinapkan lebih lama. Makan waktu sekitar dua mingguan. Tapi, setelah perbaikan terakhir, gejala itu tidak timbul lagi sampai sekarang."
 
"Sayangnya, pihak bengkel tidak memberitahu apa saja perbaikan yang dilakukan,” tambahnya.

Rupanya, gejala seperti ini tidak hanya dialami Haris.
 
Ada juga beberapa pemilik Yamaha Xeon generasi awal yang alami kasus serupa.
 
Toh, setidaknya ini seperti keluhan konsumen. 

Menurut M. Abidin, sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
 
“Bisa dilihat juga dari jarak pakai dan ada tidaknya pemanasan. Jadi, tergantung perilaku juga,” ujar pria yang menjabat Manager Technical Service Division PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Artinya, kemungkinan aki tekor bisa terjadi jika proses pengisian tidak berjalan sempurna.
 
Misalnya, motor hanya dipakai dengan jarak di bawah 15 km. Atau, ketika tidak dipakai berjalan, tapi tidak adanya pemanasan.
 
“Xeon memiliki kompresi lebih tinggi. Maka, untuk menghidupkan mesin lewat elektrik starter juga cukup berat,” ungkap Abidin yang ramah.

Selain itu, perlu diperhatikan juga soal stasioner rpm mesin ketika langsam. Saran Abidin, jangan membiarkan rpm mesin dibawah 1.400 rpm.
 
Itu karena pengisian aki di Xeon akan kembali terisi ketika mesin berkitir di atas rpm itu.
 
“Pemanasan cukup 5 menit saja. Jadi, charging dan discharging tercukupi,” katanya lagi.

Tapi ada juga omongan muncul kalau gejala di Xeon ini karena auto cuke. Cuk otomatis terus bekerja meski mesin sudah panas.
 
“Otomatis cuke tidak ada pengaruh. Arusnya kecil kok,” bantah Abidin.

Menurutnya jangan lepas otomatis cuke. Nantinya, campuran akan terlalu kaya.
 
“Usahakan pakai kick starter ketika mesin dingin. Setelah itu baru pakai elektrik starter."
 
"Kalau memang ada keluhan, datang ke jaringan resmi Yamaha. Kalau menang masih ada garansi, nanti akan diganti part baru,” ungkap Abidin tanpa menyebutkan part apa yang diganti.